Kepala Desa Liang Pematang Ditemukan Tewas Setelah Lima Hari Hilang

Kepala Desa Liang Pematang Ditemukan Tewas Setelah Lima Hari Hilang

Tragedi menimpa Desa Liang Pematang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bahagia Tarigan (54), Kepala Desa setempat, yang dilaporkan hilang secara misterius sejak Selasa, 25 Februari 2025, ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Lau Luhung, Kecamatan STM Hulu, Minggu sore, 2 Maret 2025. Penemuan jenazah ini mengakhiri pencarian intensif yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan selama lima hari. Jasad Bahagia ditemukan sekitar satu kilometer dari Jembatan Lau Luhung, lokasi terakhir kali ia terlihat sebelum menghilang.

Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya, membenarkan penemuan tersebut melalui pesan singkat kepada awak media. Namun, beliau belum dapat memberikan keterangan rinci mengenai penyebab kematian Bahagia. Proses evakuasi jenazah telah dilakukan dan kini sedang dalam penanganan lebih lanjut untuk penyelidikan lebih mendalam. Polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian dan menantikan hasil autopsi untuk mengungkap penyebab pasti kematian Kepala Desa tersebut.

Informasi yang diperoleh dari pihak keluarga dan sesama kepala desa menyebutkan bahwa almarhum Bahagia Tarigan mengalami depresi sejak kepergian istrinya pada Juni 2024. Kondisi mental yang rapuh ini diduga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian berjanji akan menelusuri semua informasi dan kesaksian untuk mengungkap detail kejadian yang menyebabkan hilangnya dan kematian Kepala Desa Bahagia Tarigan.

Proses investigasi saat ini difokuskan pada beberapa hal penting, di antaranya:

  • Detail Kondisi Terakhir: Tim penyelidik sedang mengumpulkan informasi detail mengenai aktivitas dan kondisi almarhum sebelum menghilang, termasuk komunikasi terakhir dan jejak digitalnya. Hal ini bertujuan untuk merangkai kronologi peristiwa yang akurat.
  • Hasil Autopsi: Autopsi akan menjadi kunci dalam menentukan penyebab kematian Bahagia Tarigan. Hasil autopsi ini akan menjadi dasar bagi penyidik untuk menyimpulkan apakah ada unsur pidana atau kematian murni akibat kondisi medis.
  • Kesaksian Saksi: Kepolisian masih terus mengumpulkan keterangan dari keluarga, kerabat, dan warga sekitar yang mungkin memiliki informasi penting yang berkaitan dengan kasus ini. Kesaksian dari para saksi kunci ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai peristiwa yang terjadi.
  • Kondisi Kejiwaan: Kondisi depresi yang dialami almarhum akan menjadi bagian penting dalam penyelidikan. Tim penyelidik akan bekerja sama dengan ahli kejiwaan untuk menganalisis bagaimana kondisi mental almarhum mungkin berkontribusi pada kejadian ini.

Kepolisian menegaskan komitmennya untuk mengungkap penyebab kematian Bahagia Tarigan secara tuntas dan transparan. Hasil penyelidikan akan diumumkan kepada publik setelah proses investigasi selesai dilakukan.