Peru Darurat: Gelombang Pembunuhan di Lima Picu Penetapan Status Keadaan Darurat
Peru Darurat: Gelombang Pembunuhan di Lima Picu Penetapan Status Keadaan Darurat
Pemerintah Peru menetapkan status keadaan darurat di Provinsi Lima dan Provinsi Konstitusional Callao, menyusul serangkaian pembunuhan yang mengkhawatirkan dan meningkatnya aksi pemerasan di ibu kota. Pengumuman resmi dikeluarkan oleh Kepala Kabinet Kementerian Peru, Gustavo Adrianzen, melalui media sosial pada Minggu malam, 16 Maret 2025, waktu setempat. Langkah tegas ini diambil sebagai respon atas meningkatnya angka kriminalitas, khususnya pembunuhan yang diduga kuat terkait dengan aktivitas pemerasan oleh kelompok kriminal bersenjata.
Insiden pembunuhan terhadap musisi terkenal Peru, Paul Flores, menjadi pemicu utama penetapan keadaan darurat ini. Flores ditembak mati oleh pembunuh bayaran saat tengah berada di dalam bus bersama rekan-rekan bandnya dini hari Minggu, setelah manggung di luar kota Lima. Menurut keterangan perwakilan band tersebut, para musisi telah menerima ancaman dari kelompok kriminal yang berupaya melakukan pemerasan. Hingga saat ini, belum ada penangkapan yang dilakukan terkait pembunuhan tersebut, dan pihak berwenang tengah gencar melakukan investigasi untuk mengungkap jaringan kriminal di baliknya.
Keadaan darurat ini bukanlah yang pertama kali diberlakukan di Peru. Tahun lalu, pemerintah juga menerapkan langkah serupa di beberapa wilayah Lima sebagai respons terhadap gelombang pembunuhan terhadap para pengemudi bus, yang juga menjadi korban sindikat pemerasan. Namun, angka kriminalitas, khususnya pembunuhan, terus meningkat secara signifikan. Laporan media lokal menyebutkan lebih dari 400 kasus pembunuhan telah terjadi di Peru sejak Januari 2025.
Maraknya aksi pemerasan di Peru, sebagian besar dikaitkan dengan aktivitas kelompok kriminal transnasional, seperti Tren de Aragua dari Venezuela, yang diketahui beroperasi di beberapa negara Amerika Latin. Kelompok-kelompok kriminal ini memanfaatkan situasi keamanan yang rawan untuk menjalankan aksi kejahatan mereka, termasuk pemerasan dan pembunuhan. Penetapan keadaan darurat diharapkan mampu memberikan kewenangan lebih kepada aparat keamanan untuk memberantas aktivitas kelompok kriminal ini dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat Lima.
Pemerintah Peru berkomitmen untuk menangani masalah ini secara serius. Penetapan keadaan darurat ini menandakan langkah konkret untuk mengatasi meningkatnya angka kriminalitas dan melindungi warga negaranya dari ancaman kekerasan. Langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, peningkatan patroli, dan operasi penangkapan besar-besaran terhadap jaringan kriminal diharapkan akan segera dilakukan untuk meredam gelombang kriminalitas yang tengah melanda ibu kota Peru.
Langkah-langkah yang Diharapkan:
- Peningkatan patroli keamanan di seluruh Provinsi Lima dan Callao.
- Operasi penangkapan terhadap anggota kelompok kriminal.
- Investigasi menyeluruh terhadap jaringan kriminal yang terlibat dalam pemerasan dan pembunuhan.
- Kerja sama antar instansi penegak hukum untuk mengatasi masalah ini secara terpadu.
- Perlindungan saksi dan korban.
Situasi keamanan di Lima saat ini masih dalam pengawasan ketat. Pemerintah terus memantau perkembangan dan akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan keamanan dan ketertiban umum.