Swiss Open 2025: Harapan Terakhir Indonesia untuk Raih Gelar di Tur Eropa
Swiss Open 2025: Harapan Terakhir Indonesia untuk Raih Gelar di Tur Eropa
Kegagalan Indonesia meraih gelar juara dalam empat turnamen bulu tangkis Eropa yang telah dijalani, yaitu German Open, Orleans Masters, dan All England 2025, mengantarkan harapan terakhir pada Swiss Open 2025. Serangkaian penampilan kurang maksimal dari para atlet bulu tangkis Indonesia membuat raihan gelar juara di Eropa masih menjadi mimpi. Keikutsertaan di empat turnamen ini, mulai dari German Open (25 Februari - 2 Maret), Orleans Masters (4-9 Maret), All England (11-16 Maret), dan Swiss Open (18-23 Maret), seharusnya menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan performa terbaik di kancah internasional. Namun, kenyataan pahit justru yang harus diterima.
Kekecewaan mendalam terasa setelah melihat beberapa atlet andalan Indonesia tersingkir di babak-babak awal. Di German Open dan Orleans Masters, walaupun beberapa atlet muda menunjukkan potensi, mereka belum mampu menembus puncak. Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, pasangan non-Pelatnas, menunjukkan perlawanan gigih hingga mencapai babak final di salah satu turnamen, namun harus puas dengan posisi runner-up. Sementara itu, juara bertahan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari harus mengakui keunggulan lawan di babak 16 besar Orleans Masters. Puncak kekecewaan terjadi di All England 2025, turnamen Super 1000 yang diikuti atlet-atlet elit dunia. Harapan mempertahankan gelar di sektor tunggal putra dan ganda putra sirna setelah Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, juara bertahan di sektor masing-masing, gagal melaju ke babak selanjutnya. Meskipun Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana berhasil mencapai babak final, mereka juga harus mengakui kekalahan dari pasangan Korea Selatan.
Kini, Swiss Open 2025 menjadi satu-satunya kesempatan bagi Indonesia untuk menutup tur Eropa dengan catatan positif. Namun, partisipasi Indonesia di turnamen level 300 ini tidaklah maksimal. Di sektor tunggal putra, Indonesia bahkan tidak mengirimkan wakil. Di sektor tunggal putri, hanya Putri Kusuma Wardani yang akan berjuang, sedangkan di sektor ganda putra, hanya tiga pasangan yang akan turun, yaitu Leo/Bagas, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Di sektor ganda putri, Indonesia menurunkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Siti Fadia bahkan akan berlaga di dua sektor, ganda putri dan ganda campuran bersama Dejan Ferdinansyah. Meskipun beberapa pasangan, seperti Leo/Bagas dan Sabar/Reza, menunjukkan performa yang menjanjikan di All England 2025, tantangan di Swiss Open 2025 tetaplah berat. Absennya beberapa pesaing kuat dari All England 2025 memberikan secercah harapan bagi para wakil Indonesia, namun tetap diperlukan perjuangan maksimal untuk meraih gelar juara.
Berikut daftar wakil Indonesia di Swiss Open 2025:
- Tunggal Putri: Putri Kusuma Wardani
- Ganda Putra:
- Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana
- Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin
- Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani
- Ganda Putri:
- Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti
- Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi
- Ganda Campuran: Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti
Terlepas dari minimnya wakil Indonesia yang berlaga di Swiss Open 2025, turnamen ini tetap menjadi kesempatan berharga untuk memperbaiki performa dan meraih hasil maksimal. Sukses atau tidaknya perjalanan di Swiss Open 2025 akan menjadi penentu kesimpulan dari kiprah Indonesia di tur Eropa tahun ini.