RPJPN 2025-2045: Sektor Tekstil dan Alas Kaki Indonesia sebagai Pilar Perekonomian Nasional
RPJPN 2025-2045: Sektor Tekstil dan Alas Kaki Indonesia sebagai Pilar Perekonomian Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 menempatkan industri tekstil dan alas kaki Indonesia sebagai sektor prioritas. Hal ini didasarkan pada kontribusi signifikan sektor ini terhadap perekonomian nasional, perannya dalam menciptakan lapangan kerja, serta potensi daya saing global yang dimilikinya. Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian, berkomitmen penuh untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor ini sebagai bagian integral dari strategi penguatan ekonomi nasional.
Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Rizky Aditya Wijaya, menekankan optimisme terhadap prospek sektor ini. Pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi pada 2024, meskipun tercatat sebesar 0,09 persen, menunjukkan tren positif yang menjanjikan. Sementara itu, industri alas kaki dan barang dari kulit menorehkan pertumbuhan yang lebih signifikan, mencapai 6,83 persen di tahun yang sama. Data ini diperkuat dengan peningkatan investasi yang substantial. Pada tahun 2024, total investasi di sektor ini mencapai angka Rp 39,21 triliun, meningkat 31,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Khususnya pada industri pakaian jadi, investasi melonjak drastis dari Rp 4,53 triliun di 2023 menjadi Rp 10,20 triliun di 2024, atau setara dengan peningkatan sebesar 124,9 persen. Pada kuartal pertama 2025, Kementerian Perindustrian telah menerbitkan Surat Keterangan Usaha (SKU) untuk empat industri tekstil dan pakaian jadi dengan total investasi mencapai Rp 304,43 miliar, yang diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 1.907 orang. Kenaikan investasi ini menjadi indikator kepercayaan investor terhadap masa depan industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki Indonesia.
Lebih lanjut, potensi pasar domestik yang besar turut menjadi pendorong utama prioritas sektor ini dalam RPJPN. Data menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia untuk pakaian, alas kaki, dan tutup kepala mencapai Rp 35.457 per bulan (Maret 2020 – Maret 2024), menghasilkan total potensi pasar domestik sekitar Rp 119,82 triliun. Selain pasar domestik, sektor ini juga memiliki peluang ekspor yang menjanjikan, khususnya ke pasar Amerika Serikat. Kebijakan tarif baru yang diterapkan Amerika Serikat terhadap negara-negara seperti Kanada, Meksiko, dan China telah membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar ekspornya. Pada 2024, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat meningkat sebesar 7,5 persen, dari 6,61 miliar dollar AS menjadi 7,11 miliar dollar AS.
Ke depan, pemerintah berencana memperkuat sektor tekstil dan alas kaki melalui berbagai kebijakan strategis. Fokus utama akan diarahkan pada peningkatan efisiensi produksi, adopsi teknologi ramah lingkungan, dan perluasan pasar ekspor. Dengan potensi besar yang dimiliki dan dukungan penuh pemerintah, sektor ini diyakini akan memainkan peran krusial dalam penguatan perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan. Komitmen dari seluruh pelaku industri juga menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi ini. Inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan global menjadi faktor penting untuk memastikan daya saing dan keberlanjutan industri tekstil dan alas kaki Indonesia di kancah internasional.