Banjir Parah di Cilandak Timur: Ratusan Warga Terdampak, Aktivitas Sekolah Terganggu

Banjir Parah di Cilandak Timur: Ratusan Warga Terdampak, Aktivitas Sekolah Terganggu

Banjir yang menggenangi Jalan NIS, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, sejak Senin malam hingga Selasa pagi telah mengakibatkan dampak signifikan bagi ratusan warga. Genangan air dengan ketinggian mencapai 90 hingga 110 sentimeter di beberapa titik telah melumpuhkan aktivitas warga dan mengganggu proses belajar mengajar di sebuah sekolah internasional di kawasan tersebut. Kondisi ini telah berlangsung selama lebih dari sepuluh jam, menimbulkan kesulitan dan keprihatinan yang mendalam bagi masyarakat setempat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, genangan air terparah terkonsentrasi di RT 03 dan RT 09. Di RT 03, ketinggian air mencapai 90 sentimeter, merendam sejumlah rumah warga dan menyebabkan siswa sekolah internasional terpaksa menggunakan perahu karet untuk menuju sekolah. Petugas PPSU tampak membantu para siswa dan orang tua mereka menyeberangi genangan air dengan jarak sekitar 100 meter dari Taman Kenanga Indah menuju gerbang sekolah. Kapasitas perahu karet yang terbatas, hanya mampu mengangkut tiga orang dewasa, mengharuskan penumpang duduk bergantian agar tetap seimbang. Situasi ini menggambarkan betapa sulitnya warga mengakses fasilitas umum dan menjalani aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, di RT 09, meskipun jalan utama tidak terendam, area yang lebih dekat dengan Kali Krukut mengalami genangan air setinggi 110 sentimeter. Akibatnya, sejumlah warga yang tinggal di gang-gang sempit terpaksa mengungsi ke jalan utama. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena banyak warga yang memilih bertahan di rumah mereka meskipun air telah merendam sebagian besar ruangan. Beberapa keluarga bahkan terpaksa menidurkan anggota keluarganya di halaman rumah yang lebih tinggi untuk menghindari terendam air.

Lurah Cilandak Timur, Agus Muharam, menjelaskan bahwa air mulai naik sekitar pukul 22.30 WIB pada Senin malam. Pihaknya telah berupaya untuk menangani situasi darurat ini, namun intensitas hujan yang tinggi dan kapasitas saluran drainase yang terbatas menjadi kendala utama dalam upaya penanggulangan banjir. Kejadian ini telah menimbulkan kekhawatiran akan berulangnya peristiwa serupa di masa mendatang, dan mendesak perlunya evaluasi dan perbaikan infrastruktur untuk mencegah banjir di kawasan ini.

Warga mengungkapkan bahwa banjir dengan durasi dan ketinggian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah banjir yang berulang di kawasan Cilandak Timur. Perbaikan sistem drainase, pembersihan saluran air secara berkala, dan langkah-langkah antisipasi banjir lainnya sangat diperlukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga setempat. Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang, dan mengharapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah mereka.

*Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Ketinggian air mencapai 90-110 cm.
  • RT 03 dan RT 09 paling terdampak.
  • Siswa sekolah internasional menggunakan perahu karet.
  • Banyak warga bertahan di rumah meskipun terendam.
  • Perlu evaluasi dan perbaikan infrastruktur.*