Ekspor Batu Bara Indonesia: Volume Naik, Nilai Anjlok Akibat Harga Global
Ekspor Batu Bara Indonesia: Volume Naik, Nilai Anjlok Akibat Harga Global
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan fenomena unik dalam kinerja ekspor batu bara Indonesia pada Februari 2025. Meskipun volume ekspor mengalami peningkatan, nilai ekspor justru menukik tajam. Data BPS menunjukkan peningkatan volume ekspor batu bara sebesar 1,35 persen secara bulanan, mencapai 30,82 juta ton. Namun, nilai ekspor hanya mencapai 2,09 miliar dollar AS, menandai penurunan 3,79 persen secara bulanan dan penurunan signifikan sebesar 19,73 persen secara tahunan. Kontras antara peningkatan volume dan penurunan nilai ini menjadi sorotan utama dalam analisis kinerja ekspor komoditas andalan Indonesia tersebut.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa penurunan nilai ekspor batu bara tersebut utamanya disebabkan oleh anjloknya harga batu bara di pasar internasional. Harga batu bara pada Februari 2025 tercatat sebesar 106,93 dollar AS per metrik ton, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya (118,60 dollar AS per metrik ton) dan jauh lebih rendah dibandingkan Februari 2024 (207,48 dollar AS per metrik ton). Lebih mengejutkan lagi, harga tersebut merupakan yang terendah sejak Mei 2021, di mana pada April 2021 harga batu bara sempat menyentuh angka 92,22 dollar AS per metrik ton. Penurunan harga global ini, menurut Amalia, menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan nilai ekspor batu bara sebesar 3,79 persen secara bulanan.
Analisis lebih lanjut dari BPS menunjukkan tren penurunan ekspor batu bara ke beberapa negara tujuan utama. Ekspor ke China, India, dan Jepang pada periode Januari-Februari 2025 mengalami penurunan kumulatif yang cukup signifikan, masing-masing sebesar 18,68 persen, 13,04 persen, dan 16,08 persen. Meskipun demikian, ekspor batu bara tetap berkontribusi terhadap kinerja ekspor non-migas secara keseluruhan. Pada Februari 2025, ekspor batu bara menyumbang 10,01 persen dari total nilai ekspor non-migas yang mencapai 20,84 miliar dollar AS. Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia pada Februari 2025 mencapai 21,98 miliar dollar AS, mencatat peningkatan 2,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor non-migas, yang mencapai 2,29 persen.
Kesimpulannya, data BPS memberikan gambaran yang kompleks mengenai kinerja ekspor batu bara Indonesia. Peningkatan volume ekspor tidak serta-merta berbanding lurus dengan peningkatan nilai ekspor. Fluktuasi harga batu bara di pasar internasional menjadi faktor penentu utama dalam menentukan nilai ekspor, dan hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pelaku industri dalam merumuskan strategi ekspor yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa mendatang. Perlu adanya diversifikasi pasar dan strategi penguatan daya saing untuk menghadapi tantangan fluktuasi harga komoditas di pasar global.