BMKG: Puncak Curah Hujan Tinggi Diprediksi Hingga 6 Maret, Transisi Musim Jadi Faktor Utama
BMKG: Puncak Curah Hujan Tinggi Diprediksi Hingga 6 Maret, Transisi Musim Jadi Faktor Utama
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak curah hujan tinggi akan berlangsung hingga 6 Maret 2025. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan peningkatan intensitas hujan telah terpantau sejak beberapa hari terakhir dan diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam periode tersebut. Pernyataan ini disampaikan Guswanto pada Selasa (4/3/2025) dalam tayangan Kompas TV.
Guswanto memaparkan, peningkatan curah hujan ini merupakan bagian dari proses transisi musim dari musim hujan ke musim kemarau. Kondisi ini diperparah oleh keberadaan awan-awan konvektif skala meso yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. Awan-awan ini menjadi pemicu utama terjadinya hujan lebat di berbagai daerah. "Saat ini, Indonesia berada dalam periode transisi musim. Hujan lebat yang kita alami saat ini terutama disebabkan oleh awan-awan konvektif skala meso," jelasnya.
BMKG juga memantau adanya beberapa sirkulasi siklonik di beberapa wilayah Indonesia. Daerah yang terdampak antara lain Bengkulu, Lampung, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan sisi utara Sulawesi. Sementara itu, untuk Pulau Jawa, prediksi menunjukkan intensitas hujan tinggi akan berlanjut selama satu hingga dua hari ke depan sebelum mengalami penurunan signifikan pada 6 Maret. Setelah tanggal 6 Maret, intensitas hujan diperkirakan akan menurun selama satu minggu, namun peningkatan kembali diprediksi akan terjadi hingga 28 Maret.
Lebih lanjut, Guswanto memberikan data ilustrasi intensitas curah hujan. "Sebagai contoh, pada tanggal 2 sampai 3 Maret, curah hujan tertinggi tercatat di wilayah Gunung Mas mencapai sekitar 195 mm. Kemudian, pada tanggal 3 sampai 4 Maret meningkat menjadi sekitar 208 mm. Setelah itu, akan terjadi penurunan intensitas hingga tanggal 6 Maret," tuturnya. BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat curah hujan tinggi ini, seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.
Berikut beberapa wilayah yang perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi:
- Bengkulu
- Lampung
- Aceh
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sisi utara Sulawesi
- Pulau Jawa (hingga 1-2 hari ke depan)
BMKG akan terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait perkembangan cuaca dan potensi bencana hidrometeorologi di seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari BMKG melalui kanal-kanal resmi yang tersedia.