Lonjakan Kendaraan Listrik di Prediksi Arus Mudik Lebaran 2025: PLN Siapkan Ribuan SPKLU
Lonjakan Kendaraan Listrik di Prediksi Arus Mudik Lebaran 2025: PLN Siapkan Ribuan SPKLU
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) memperkirakan peningkatan signifikan penggunaan kendaraan listrik (EV) selama periode mudik Lebaran 2025. Proyeksi menunjukkan lonjakan hingga lima kali lipat dibandingkan periode mudik tahun sebelumnya, mencapai angka 21.570 kendaraan. Angka ini meningkat drastis dari 4.314 kendaraan pada periode mudik tahun lalu. Peningkatan ini didasarkan pada pertumbuhan jumlah kendaraan listrik di masyarakat dan data transaksi pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) selama periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan kesiapan infrastruktur pengisian daya. PLN telah menyiapkan sebanyak 3.600 SPKLU di seluruh Indonesia, dengan 1.000 unit di antaranya terfokus di jalur mudik utama, khususnya di rest area Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatra. Langkah ini diambil sebagai antisipasi lonjakan permintaan energi listrik yang dipicu peningkatan penggunaan kendaraan listrik selama masa mudik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memberikan rincian lebih lanjut mengenai strategi PLN dalam menghadapi prediksi lonjakan ini. Ia menjelaskan bahwa analisis data menunjukkan peningkatan penggunaan SPKLU hingga empat kali lipat selama periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025. Berdasarkan data tersebut, PLN memproyeksikan peningkatan hingga lima kali lipat selama arus mudik Lebaran 2025.
Analisa penggunaan SPKLU juga menunjukkan prediksi tingkat okupansi tertinggi di beberapa titik sepanjang jalur mudik. Wilayah Cirebon, Tegal, dan Batang diperkirakan menjadi daerah dengan tingkat penggunaan SPKLU paling tinggi, diikuti oleh Semarang, Madiun, dan Surabaya. Hal ini didasarkan pada perhitungan jarak tempuh rata-rata kendaraan listrik (sekitar 350 km) dan kebiasaan pemudik untuk melakukan pengisian daya setiap 200-250 km perjalanan. PLN telah memperhitungkan hal ini dengan memastikan tersedianya SPKLU fast charging di rest area dengan jarak antar SPKLU sekitar 22 km.
PLN juga telah mempersiapkan langkah antisipatif untuk mengatasi potensi kendala di lapangan, termasuk kendaraan listrik yang kehabisan daya di tengah jalan. Sebagai solusi, PLN telah menyiapkan 12 unit SPKLU mobile yang akan beroperasi di jalur Trans Jawa-Sumatra. Pemudik dapat memanfaatkan fitur emergency di aplikasi PLN Mobile, menghubungi call center 123, atau melalui WhatsApp di nomor 0877-7111-2123 untuk mendapatkan bantuan jika mengalami kendala.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan oleh Kementerian ESDM dan PLN ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menghadapi peningkatan penggunaan kendaraan listrik selama periode mudik Lebaran 2025. Strategi ini diharapkan dapat memastikan kelancaran arus mudik dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.