Polusi Udara Akibat Pabrik RDF Rorotan Ganggu Warga Sekitar, Radius Satu Kilometer Terdampak
Polusi Udara Akibat Pabrik RDF Rorotan Ganggu Warga Sekitar, Radius Satu Kilometer Terdampak
Bau menyengat sampah dari pabrik pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, kembali meresahkan warga. Pada Senin, 17 Maret 2025, bau busuk tersebut tercium hingga radius satu kilometer, mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat di wilayah sekitar. Kompas.com mencatat penyebaran bau tersebut mencapai kawasan perumahan elit Jakarta Garden City (JGC) di Cakung, Jakarta Timur, meskipun berjarak sekitar 800 meter dari lokasi pabrik. Tingkat keparahan bau semakin terasa intens saat mendekati area pabrik RDF Rorotan, bahkan memicu rasa mual pada sebagian warga.
Salah satu warga Rorotan, Ali (48), menjelaskan bahwa bau tersebut tidak muncul setiap hari, melainkan bergantung pada arah angin. Meskipun demikian, ia dan warga lainnya tetap merasa terganggu oleh keberadaan bau sampah yang intensitasnya bervariasi. "Bau sampah tetap bau," tegas Ali. Ia juga menyoroti dampak signifikan yang dirasakan oleh penghuni perumahan JGC, yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah. Alih-alih solusi, keberadaan bau tersebut justru menimbulkan keresahan dan kekhawatiran terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan jangka panjang.
Pabrik RDF Rorotan, yang direncanakan diresmikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada April 2025, memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 2.500 ton per hari atau sekitar 30 persen dari total sampah Jakarta. Teknologi RDF yang diklaim mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif, seperti untuk industri semen, tampaknya belum mampu sepenuhnya mengatasi permasalahan polusi udara yang ditimbulkannya. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap teknologi dan manajemen operasional pabrik RDF Rorotan untuk meminimalisir dampak lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat di sekitarnya.
Pertanyaan yang muncul adalah, apakah teknologi RDF yang diterapkan sudah optimal dalam meminimalisir emisi bau? Apakah prosedur pengolahan sampah sudah sesuai standar untuk mencegah pencemaran udara? Dan, apakah langkah antisipasi dan mitigasi dampak lingkungan telah diterapkan secara efektif? Kegagalan dalam mengatasi masalah bau menyengat ini menimbulkan keprihatinan tentang efektivitas program pengolahan sampah Jakarta dan dampaknya terhadap kualitas hidup warga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Hal ini termasuk melakukan investigasi mendalam terhadap sumber bau, mengadakan evaluasi terhadap teknologi dan operasional pabrik, serta menerapkan solusi teknologi yang lebih ramah lingkungan. Lebih lanjut, diperlukan transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik terkait upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali. Kepercayaan publik sangat penting dalam keberhasilan program pengolahan sampah Jakarta.
Pemerintah juga perlu melibatkan aktif masyarakat sekitar dalam proses pengambilan keputusan terkait operasional pabrik RDF Rorotan, termasuk memperhatikan masukan dan keluhan warga untuk mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat sangatlah krusial dalam membangun solusi yang tepat dan berdampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Evaluasi Teknologi RDF: Apakah teknologi yang digunakan sudah optimal dalam menekan emisi bau?
- Standar Operasional Prosedur (SOP): Apakah SOP pengolahan sampah sudah sesuai standar dan dipatuhi dengan ketat?
- Mitigasi Dampak Lingkungan: Apakah langkah mitigasi dampak lingkungan telah diterapkan secara efektif?
- Transparansi dan Komunikasi: Apakah pemerintah memberikan informasi yang transparan dan efektif kepada publik?
- Partisipasi Masyarakat: Apakah pemerintah melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pengambilan keputusan?