Meniti Keharmonisan: Pandangan Islam dalam Mengatasi Ketidakpedulian Suami

Meniti Keharmonisan: Pandangan Islam dalam Mengatasi Ketidakpedulian Suami

Kehidupan rumah tangga seringkali diwarnai dinamika yang kompleks. Salah satu tantangan yang kerap dihadapi para istri adalah sikap cuek dari suami. Perubahan sikap ini, yang bisa berakar dari berbagai faktor, membutuhkan pendekatan yang bijak dan penuh hikmah. Ulama dan Anggota Dewan Pengawas Syariah BTN, H. Muhammad Faiz, Lc, MA (Gus Faiz), menawarkan perspektif Islam untuk mengatasi permasalahan ini, menekankan pentingnya kesabaran, kebaikan, dan pemeliharaan keindahan hubungan.

Gus Faiz, dalam sebuah kajian, menyoroti empat strategi kunci. Pertama, kesabaran menjadi fondasi utama. Ia mengutip firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 153: "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." Kesabaran, menurut Gus Faiz, bukanlah sekadar menahan emosi, melainkan sebuah keteguhan hati yang diiringi doa dan tawakal kepada Allah SWT. Dengan kesabaran, kita menyerahkan sepenuhnya permasalahan kepada-Nya, meyakini bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluar dan petunjuk terbaik.

Kedua, Gus Faiz mengingatkan untuk menghindari prinsip "balas dendam". Sikap cuek suami tidak seharusnya dibalas dengan kecuekan pula. Islam mengajarkan idfa' billati hiya ahsan, membalas kejahatan dengan kebaikan. Menghadapi sikap cuek dengan sikap yang lebih perhatian dan penuh kasih sayang merupakan implementasi nyata dari ajaran tersebut. Ini sejalan dengan prinsip bahwa kebaikan dan kejahatan tidaklah setara. Menunjukkan kebaikan, meskipun dihadapkan pada perilaku yang kurang menyenangkan, adalah bentuk keimanan dan ketaatan kepada ajaran agama.

Ketiga, menjaga keindahan dan daya tarik diri menjadi poin penting. Gus Faiz menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan kecenderungan untuk mencintai keindahan. Oleh karena itu, istri hendaknya senantiasa memperhatikan penampilan dan kepribadiannya, bukan untuk menarik perhatian semata, namun untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Keindahan yang dimaksud bukan hanya fisik semata, namun juga keindahan akhlak dan perilaku yang mencerminkan ketaatan kepada Allah SWT. Hal ini akan menciptakan aura positif dalam interaksi suami istri.

Terakhir, Gus Faiz menekankan pentingnya kepekaan emosional. Memahami perasaan dan kebutuhan pasangan merupakan kunci utama dalam membangun hubungan yang harmonis. Dengan kepekaan ini, istri dapat merespon sikap suami dengan tepat, mencari akar permasalahan, dan memberikan dukungan yang diperlukan. Kasih sayang, perhatian, dan usaha maksimal yang tulus untuk kebaikan pasangan akan memberikan dampak positif dan dibalas dengan kebaikan pula oleh Allah SWT.

Kesimpulannya, mengatasi sikap cuek suami bukanlah perkara mudah, tetapi membutuhkan kesabaran, kebijaksanaan, dan keimanan yang kuat. Dengan mengaplikasikan empat strategi tersebut, diharapkan keharmonisan rumah tangga dapat terwujud, diridhoi Allah SWT, dan dipenuhi keberkahan.