Ramadan di Pesantren Al-Islamiyyah Al-Ahyani: Tradisi Pengajian Pasaran dan Semangat Berbagi

Ramadan di Pesantren Al-Islamiyyah Al-Ahyani: Tradisi Pengajian Pasaran dan Semangat Berbagi

Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Islamiyyah Al-Ahyani di Sukabumi, sebuah lembaga pendidikan agama Islam yang berdiri sejak tahun 1953, memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadan. Selama lebih dari tujuh dekade, pesantren ini telah menjadi tempat menuntut ilmu bagi ratusan santri, dan bulan Ramadan menjadi momen istimewa untuk memperdalam pemahaman agama dan mengasah kepekaan sosial.

Salah satu tradisi yang paling menonjol adalah pengajian pasaran, yang berlangsung intensif dari tanggal 2 hingga 25 Ramadan. Para santri mengikuti kegiatan belajar mengajar yang jauh lebih padat dibandingkan hari-hari biasa. Jadwal pengajian dimulai setelah salat Tarawih hingga tengah malam, dilanjutkan kembali setelah salat Subuh hingga pukul 07.00 WIB. Pengajian tambahan juga diselenggarakan setelah salat Zuhur dan Asar menjelang waktu berbuka puasa. Sekretaris Umum Yayasan Pendidikan Ponpes Al-Islamiyyah Al-Ahyani, Fathurahman, menjelaskan bahwa intensitas pengajian ini bertujuan untuk memaksimalkan waktu di bulan suci dan mendalami kitab kuning secara lebih komprehensif. "Ini memang lebih intensif dibanding hari biasa," ujarnya.

Selain kegiatan belajar yang intensif, suasana Ramadan di pesantren juga diwarnai dengan momen-momen kebersamaan yang hangat. Para santri secara bersama-sama mempersiapkan hidangan berbuka puasa, menciptakan ikatan persaudaraan yang erat di tengah padatnya kegiatan belajar. Momen berbuka puasa bersama menjadi waktu yang sangat dinantikan setelah seharian penuh belajar dan beribadah.

Puncak dari rangkaian kegiatan Ramadan di Ponpes Al-Islamiyyah Al-Ahyani adalah acara tafarrukan atau samenan, yang diselenggarakan menjelang akhir Ramadan. Acara ini merupakan momen refleksi dan perpisahan bagi para santri yang telah mengikuti pengajian pasaran, sekaligus menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi sebelum Ramadan berakhir.

Namun, semangat Ramadan di pesantren ini tidak hanya terfokus pada ibadah pribadi. Ponpes Al-Islamiyyah Al-Ahyani juga menanamkan nilai kepedulian sosial melalui kegiatan santunan yang diberikan kepada 1.000 penerima manfaat pada tanggal 25 Ramadan. Para penerima manfaat meliputi lansia, anak yatim, kaum dhuafa, anak terlantar, dan penyandang disabilitas di Kota dan Kabupaten Sukabumi. Tradisi yang telah berlangsung sejak tahun 1980-an ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat dan kepedulian sosial kepada para santri. "Melalui santunan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat serta kepedulian sosial di tengah masyarakat," jelas Fathurahman.

Tidak hanya itu, pesantren ini juga menggelar pengajian Manaqiban (Syahriyahan) setiap tanggal 15 malam 16 Hijriah, yang terbuka untuk masyarakat luas. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah dengan jamaah dari berbagai daerah.

Dengan beragam kegiatan yang diselenggarakan, Ponpes Al-Islamiyyah Al-Ahyani menjadikan Ramadan sebagai bulan penuh keberkahan, tidak hanya bagi para santri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Pesantren ini berhasil memadukan tradisi keagamaan dengan nilai-nilai sosial, menciptakan atmosfer Ramadan yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Lebih dari sekedar bulan puasa, Ramadan di Ponpes Al-Islamiyyah Al-Ahyani menjadi momentum untuk memperdalam ilmu, mempererat ukhuwah, dan berbagi kebaikan kepada sesama.