Jemaah Islamiyah: Dari Terorisme ke Reintegrasi— Sebuah Studi Kasus Transformasi Organisasi Ekstrem di Indonesia
Jemaah Islamiyah: Dari Terorisme ke Reintegrasi— Sebuah Studi Kasus Transformasi Organisasi Ekstrem di Indonesia
Buku "JI The Untold Story: Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah" menawarkan perspektif mendalam tentang perjalanan organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Indonesia, mulai dari pembentukannya hingga proses disolusi dan upaya reintegrasi ke dalam masyarakat. Buku setebal 442 halaman ini, ditulis oleh Irjen. Pol. Sentot Prasetyo, Kepala Densus 88 Anti Teror Polri, menyajikan narasi yang komprehensif berdasarkan wawancara dan data internal JI, serta perspektif penegak hukum dalam memberantas terorisme. Melalui 13 bab, buku ini mengungkap fakta-fakta yang selama ini tersembunyi dari publik, memberikan pemahaman yang lebih nuansa mengenai kompleksitas gerakan ekstrimis dan upaya deradikalisasi di Indonesia.
Salah satu poin penting yang diungkap adalah motif di balik pembubaran diri JI dan kepatuhannya pada konstitusi Indonesia. Buku ini mengkaji berbagai faktor yang mendorong perubahan ini, mulai dari tekanan operasi Densus 88 yang intensif—mencakup penangkapan ratusan anggota, penyitaan persenjataan, dan pemutusan akses komunikasi internasional— hingga kesadaran internal JI terhadap dampak negatif dari tindakan terorisme dan munculnya penolakan dari masyarakat muslim moderat. Buku ini juga menekankan peran penting dialog dan pendekatan persuasif dari Densus 88 dalam mendorong proses perubahan ini, menentang prinsip 'no dialogue with terrorists' yang lazim diterapkan di negara lain. Bukti nyata komitmen JI terhadap perubahan terlihat dari penyerahan diri para anggota buron, serta peran aktif dalam membantu aparat mengungkap anggota lain yang masih bersembunyi. Lebih lanjut, JI menunjukkan komitmen untuk mereformasi kurikulum di 42 pesantren yang berafiliasi dengan mereka, menandakan upaya nyata untuk memutus mata rantai radikalisasi di tingkat akar rumput.
Buku ini juga secara detail membandingkan ideologi JI dengan Negara Islam Indonesia (NII), mengklarifikasi perbedaan signifikan dalam pemahaman tentang jihad. JI, menurut buku ini, lebih menekankan kajian ilmiah dan menolak pendekatan takfiri yang dianut NII. Buku ini juga menyorot bagaimana JI membangun struktur organisasi yang sangat rapi, menyerupai perusahaan profesional, dengan sistem rekrutmen yang efektif di lingkungan pesantren, dan strategi penyamaran yang licik untuk menghindari deteksi aparat. Strategi tersebut termasuk pendekatan yang halus dan menarik simpati publik, bergabung dengan partai politik, serta menghimpun dana melalui lembaga amil zakat (LAZ-ABA).
Lebih lanjut, buku ini mengupas akar masalah radikalisme di Indonesia, yang diidentifikasi sebagai:
Fitnah Subhat (Kurangnya Ilmu): Pemahaman agama yang dangkal dan penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an secara keliru, mengarah pada pembenaran kekerasan dan distorsi makna jihad.
* Fitnah Syahwat (Hawa Nafsu): Gengsi, keengganan mengakui kesalahan, dan rasa takut kehilangan identitas sebagai penghambat proses deradikalisasi.
* Salah Persepsi:* Anggapan bahwa Indonesia berada dalam situasi konflik seperti Afghanistan atau Suriah, sehingga tindakan kekerasan dianggap sebagai hal yang normal.
Irjen. Pol. Sentot Prasetyo juga menyoroti keberhasilan Densus 88 dalam mendekati pelaku terorisme bukan hanya dengan pendekatan represif, tetapi juga pendekatan rehabilitatif. Strategi ini menekankan pentingnya proses reintegrasi sosial dan pencegahan agar mantan anggota JI dapat kembali hidup normal di tengah masyarakat. Pendekatan ini, mengacu pada teori perdamaian Johan Galtung, dianggap lebih efektif daripada pendekatan represif semata yang cenderung memperkuat siklus kekerasan.
Secara keseluruhan, "JI The Untold Story" bukan hanya sekadar catatan sejarah organisasi teroris, tetapi juga studi kasus yang berharga tentang proses transformasi, deradikalisasi, dan reintegrasi, serta peran penting pendekatan multi-dimensi dalam memberantas terorisme. Buku ini penting bagi akademisi, penegak hukum, dan masyarakat umum yang ingin memahami kompleksitas fenomena terorisme di Indonesia dan upaya-upaya untuk mengatasinya. Buku ini dapat dibeli secara online di Gramedia.com.