Trio Pemuda Tipu Warga Medan dengan Atribut Palsu Polisi, Rampas Motor dan Ancam Korban
Trio Pemuda Tipu Warga Medan dengan Atribut Palsu Polisi, Rampas Motor dan Ancam Korban
Kejahatan dengan modus penyamaran sebagai aparat kepolisian kembali terjadi di Kota Medan. Tiga pemuda, Chandra Gunawan (30), Indra Lesmana (30), dan Bagas Gilang Falevi Siregar (22), berhasil dibekuk pihak kepolisian Polrestabes Medan setelah terbukti melakukan perampokan dengan menggunakan atribut palsu kepolisian. Aksi mereka yang terjadi pada Jumat, 7 Maret 2025, sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Adam Malik, Medan, terbongkar setelah korban mereka, Justin Siahaan (25), melawan dan menarik perhatian warga sekitar.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, menjelaskan kronologi kejadian. Para pelaku memberhentikan sepeda motor korban dengan dalih razia, lalu menuduh korban membawa narkotika. Chandra, yang berperan sebagai pemimpin, menunjukkan sebuah airsoft gun tipe Glock-19 Blowback dan sepasang borgol untuk menakut-nakuti korban. Ia mengaku sebagai anggota Satuan Narkoba Polrestabes Medan. Setelah melakukan penggeledahan yang tidak menemukan narkotika, para pelaku berupaya membawa paksa sepeda motor korban dengan alasan untuk dibawa ke Polrestabes Medan. Namun, perlawanan korban memicu keributan, dan Chandra sempat memukul pelipis mata korban menggunakan borgol. Kejadian ini langsung menarik perhatian warga sekitar yang kemudian mengamankan dua pelaku, Indra dan Bagas. Chandra, yang berhasil melarikan diri, akhirnya ditemukan bersembunyi di semak-semak oleh petugas patroli kepolisian.
Senjata api mainan jenis airsoft gun yang digunakan Chandra dalam aksi perampokan tersebut dibeli dari seorang temannya bernama Amri seharga Rp 500.000. Hal ini terungkap dari pengakuan Chandra saat menjalani pemeriksaan di Polrestabes Medan. Saat ini, ketiganya telah ditahan di Satreskrim Polrestabes Medan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepolisian masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pelaku lain dan apakah mereka pernah melakukan aksi serupa sebelumnya. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap individu yang mengaku sebagai petugas kepolisian, dan pentingnya untuk selalu melakukan verifikasi identitas jika dihadapkan pada situasi seperti ini. Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke pihak berwajib jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Berikut poin-poin penting dalam kasus ini:
- Modus operandi pelaku adalah berpura-pura menjadi anggota kepolisian untuk melakukan perampokan.
- Pelaku menggunakan airsoft gun dan borgol untuk menakut-nakuti korban.
- Korban melawan sehingga terjadi keributan yang menarik perhatian warga.
- Dua pelaku berhasil diamankan warga, sementara satu pelaku lainnya berhasil ditangkap polisi.
- Airsoft gun yang digunakan pelaku dibeli seharga Rp 500.000.
- Ketiga pelaku telah ditahan di Polrestabes Medan.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menggambarkan betapa lihainya para pelaku menyamar sebagai aparat untuk melancarkan aksinya. Polisi berharap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menghadapi situasi yang mencurigakan.