Menara Pandang MAJT Magelang: Panorama Borobudur dari Ketinggian, Potensi Wisata Religi Baru di Kabupaten Magelang
Menara Pandang MAJT Magelang: Panorama Borobudur dari Ketinggian, Potensi Wisata Religi Baru di Kabupaten Magelang
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An-Nuur di Kabupaten Magelang kini menawarkan daya tarik wisata baru bagi masyarakat: menara pandang setinggi 39 meter yang memberikan pemandangan spektakuler Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh. Dengan hanya infak sebesar Rp 5.000, pengunjung dapat mengakses lift menuju lantai 5 dan 7 menara, yang dilengkapi dinding kaca untuk menikmati panorama tersebut. Fasilitas ini beroperasi selama 24 jam, menawarkan fleksibilitas bagi siapapun yang ingin mengagumi keindahan alam sekitar.
Ketua Badan Pengelola MAJT An-Nuur Kabupaten Magelang, Asfuri Muhsis, menyatakan bahwa menara pandang ini telah siap diresmikan untuk umum. "Menara pandang sudah layak untuk dikunjungi oleh para wisatawan, jamaah, atau siapa pun dengan infak Rp 5.000 per orang. Pengunjung dapat naik sendiri ke lantai atas," ujarnya. Pemandangan ikonik Candi Borobudur dari ketinggian menjadi daya tarik utama menara ini, menawarkan perspektif yang unik bagi para pengunjung. Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, pun telah menjajal fasilitas ini dan memberikan apresiasinya terhadap panorama yang disajikan. "Ini pemandangan (Candi) Borobudur. Sama seperti tempat-tempat wisata di sekitar Borobudur yang view-nya menuju ke titik Borobudur," komentarnya.
Namun, Bupati Grengseng juga menyoroti beberapa kekurangan. "Pertama, tidak bisa melihat 360 derajat. Kedua, panas karena tidak ada AC," tambahnya. Meskipun demikian, ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan MAJT An-Nuur sebagai tempat wisata religi, mengajak untuk menyemarakkan masjid dan sekitarnya. "Mari kita semarakkan Masjid Agung Jawa Tengah yang ada di Magelang, kita beribadah di sini, bisa untuk ngabuburit di sini," ajaknya.
Salah satu pengunjung, Nihayah, mengungkapkan pengalamannya. Dengan infak yang terjangkau, ia dapat menikmati keindahan Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh. Namun, ia juga menyarankan peningkatan fasilitas. "Sayang, kaca di menara pandang hanya bisa melihat MAJT dari ketinggian, Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh. Kalau semua dipasang kaca bisa melihat keindahan 360 derajat termasuk bisa melihat Gunung Merapi dan Merbabu dari kejauhan," sarannya. Saran ini menunjukkan potensi pengembangan lebih lanjut untuk mengoptimalkan pengalaman wisata di menara pandang tersebut, misalnya dengan penambahan fasilitas pendingin ruangan dan perluasan area kaca untuk cakupan pandang yang lebih luas.
Keberadaan menara pandang ini menandai sebuah langkah maju dalam pengembangan wisata religi di Kabupaten Magelang. Dengan menggabungkan nilai religiusitas MAJT An-Nuur dan keindahan alam sekitarnya, menara pandang ini berpotensi menjadi daya tarik wisata baru yang signifikan, mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan perekonomian lokal. Namun, perbaikan dan pengembangan fasilitas sesuai dengan masukan pengunjung tetap diperlukan untuk memaksimalkan potensi wisata ini.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan untuk pengembangan lebih lanjut:
- Peningkatan cakupan pandang 360 derajat dengan penambahan kaca.
- Penambahan fasilitas pendingin ruangan (AC) untuk kenyamanan pengunjung.
- Pengembangan informasi dan promosi wisata yang lebih efektif.
- Peningkatan aksesibilitas bagi pengunjung dengan disabilitas.