Pemkab Jayawijaya Bentuk Tim Khusus Anti-Miras Usai Kerusuhan Syukuran Bupati

Pemkab Jayawijaya Bentuk Tim Khusus Anti-Miras Usai Kerusuhan Syukuran Bupati

Kerusuhan yang terjadi pasca-acara syukuran Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya di Wamena pada Sabtu, 15 Maret 2025, telah mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya untuk mengambil langkah tegas dalam memberantas peredaran minuman keras (miras) di wilayah tersebut. Insiden yang dipicu oleh konsumsi miras ini mengakibatkan 33 orang mengalami luka-luka, baik dari kalangan masyarakat sipil maupun aparat keamanan, serta tujuh kendaraan yang hangus terbakar. Peristiwa tersebut menjadi pemicu utama dibentuknya tim khusus anti-miras yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Dalam rapat evaluasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Jayawijaya, Athenius Murip, dan Wakil Bupati, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), diputuskan pembentukan tim pemberantasan miras yang melibatkan unsur TNI/Polri, pemerintah daerah, lembaga adat, tokoh masyarakat, Majelis Rakyat Papua (MRP), dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK). Tim ini dibentuk sebagai respon langsung atas keprihatinan Pemkab Jayawijaya terhadap dampak buruk miras yang berulang kali memicu konflik sosial di Jayawijaya. Bupati Murip menekankan bahwa sebagian besar pelaku kerusuhan berada di bawah pengaruh alkohol, sebuah fakta yang menurutnya sangat mengkhawatirkan dan memerlukan penanganan serius dan komprehensif.

Tim anti-miras ini, yang mulai beroperasi pada Senin, 17 Maret 2025, akan fokus pada pencegahan dan penindakan peredaran miras ilegal. Tugasnya mencakup pengawasan ketat di seluruh wilayah Jayawijaya, penindakan terhadap peredaran miras, serta edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya konsumsi alkohol. Kerja sama dan sinergi antar berbagai elemen masyarakat dinilai krusial dalam keberhasilan program ini. Bupati Murip menggarisbawahi pentingnya dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan Jayawijaya yang aman, damai, dan bebas dari pengaruh miras.

Selain pembentukan tim khusus, Pemkab Jayawijaya juga berjanji akan melakukan pengawasan ketat dan menindak tegas setiap pelanggaran yang mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah. Langkah-langkah ini, menurut Bupati Murip, merupakan komitmen nyata Pemkab Jayawijaya untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi kesejahteraan masyarakat. Para korban luka-luka akibat kerusuhan saat ini tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena.

Langkah Pemkab Jayawijaya ini diharapkan mampu memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Pemberantasan miras menjadi fokus utama, karena terbukti menjadi pemicu utama konflik dan gangguan ketertiban umum di wilayah tersebut. Suksesnya program ini sangat bergantung pada komitmen bersama seluruh stakeholder dan partisipasi aktif masyarakat Jayawijaya.

Langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan tim anti-miras:

  • Pengawasan ketat peredaran miras di seluruh wilayah Jayawijaya.
  • Penindakan tegas terhadap peredaran dan penjualan miras ilegal.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya miras.
  • Peningkatan patroli dan keamanan di daerah rawan.
  • Kerjasama dengan tokoh masyarakat dan lembaga adat untuk membangun kesadaran masyarakat.