Mengoptimalkan THR: Strategi Bijak Mengelola Keuangan Jelang dan Pasca Lebaran

Mengoptimalkan THR: Strategi Bijak Mengelola Keuangan Jelang dan Pasca Lebaran

Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan swasta menjadi momentum penting bagi peningkatan daya beli masyarakat. Namun, alih-alih menjadi suntikan ekonomi positif, THR seringkali justru menjadi pemicu peningkatan utang jika tidak dikelola dengan bijak. Pengeluaran konsumtif yang berlebihan, tanpa perencanaan matang, dapat mengakibatkan kesulitan finansial pasca-Lebaran. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki strategi pengelolaan keuangan yang efektif untuk memanfaatkan THR secara optimal.

Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, menekankan pentingnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Ia menjelaskan bahwa gaya hidup konsumtif yang berlebihan seringkali berujung pada pengeluaran yang jauh melebihi pendapatan, termasuk THR. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan beban utang yang sulit diatasi, bahkan dapat mengakibatkan gagal bayar dan merusak catatan kredit. Akibatnya, individu akan mengalami kesulitan mendapatkan pinjaman di masa depan, bahkan ketika membutuhkan dana mendesak untuk keperluan penting.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam mengelola THR:

  • Buatlah Anggaran: Sebelum THR cair, buatlah rencana anggaran yang rinci. Tentukan alokasi dana untuk kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Selanjutnya, alokasikan dana untuk kebutuhan sekunder seperti transportasi dan hiburan, serta sisihkan dana untuk membayar utang jika ada. Terakhir, tetapkan presentase dana yang akan ditabung atau diinvestasikan untuk masa depan.
  • Bedakan Kebutuhan dan Keinginan: Identifikasi kebutuhan pokok yang mutlak diperlukan dan pisahkan dari keinginan yang bersifat konsumtif. Prioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok sebelum memenuhi keinginan. Dengan demikian, pengeluaran dapat dikendalikan agar tidak melebihi batas kemampuan finansial.
  • Kelola Utang dengan Bijak: Jika memiliki utang, prioritaskan pelunasan utang tersebut dengan memanfaatkan sebagian atau seluruh THR. Hindari mengambil pinjaman baru untuk menutupi pinjaman lama, karena akan menciptakan lingkaran utang yang sulit diputus. Pertimbangkan kemampuan finansial dalam mengambil keputusan terkait pinjaman baru.
  • Manfaatkan Fitur Perencanaan Keuangan Digital: Gunakan aplikasi perencanaan keuangan atau platform digital untuk membantu memantau arus kas dan pengeluaran. Hal ini akan memudahkan dalam melacak penggunaan dana THR dan menghindari pengeluaran impulsif.
  • Menabung dan Investasi: Setelah memenuhi kebutuhan dan membayar utang, alokasikan sebagian THR untuk menabung atau berinvestasi. Tabungan dapat digunakan sebagai dana darurat, sementara investasi dapat membantu pertumbuhan aset jangka panjang.

Kredit Pintar, sebagai platform fintech lending yang berizin OJK, menyadari pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat. Oleh karena itu, mereka secara konsisten menyelenggarakan program edukasi keuangan, seperti Kelas Pintar Bersama, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan secara bijak. Program ini selaras dengan imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, demi mendukung peningkatan kesejahteraan dan pembangunan ekonomi nasional. Hingga saat ini, Kredit Pintar telah diunduh 33,4 juta kali dan menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 52,4 triliun sejak berdiri pada 2017.