Lonjakan Signifikan Kendaraan Listrik pada Mudik Lebaran: Persiapan Infrastruktur dan Antisipasi Lonjakan Permintaan
Lonjakan Signifikan Kendaraan Listrik pada Mudik Lebaran: Persiapan Infrastruktur dan Antisipasi Lonjakan Permintaan
Pemerintah memprediksi peningkatan drastis jumlah kendaraan listrik yang digunakan untuk mudik Lebaran tahun ini. Data yang dirilis menunjukkan proyeksi mencapai 21.570 unit kendaraan, angka yang mencengangkan mengingat hanya 4.314 kendaraan listrik tercatat digunakan pada periode mudik tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar lima kali lipat, suatu lonjakan yang signifikan dan membutuhkan antisipasi serius dari berbagai pihak, terutama dalam hal penyediaan infrastruktur pendukung.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan kesiapan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). PLN telah menyiapkan total 3.600 unit SPKLU di seluruh Indonesia, dengan fokus khusus pada jalur mudik. Sebanyak 1.000 unit SPKLU telah diposisikan secara strategis di sepanjang jalur mudik utama. Langkah ini merupakan respon langsung terhadap prediksi peningkatan jumlah kendaraan listrik yang digunakan untuk mudik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa proyeksi peningkatan lima kali lipat ini didasarkan pada tren peningkatan penggunaan kendaraan listrik pada periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 yang mencapai empat kali lipat. Ia menekankan tingginya okupansi SPKLU di jalur Trans Jawa, terutama di area Cirebon, Tegal, Batang, Semarang, Madiun, dan Surabaya. Untuk mengatasi potensi kemacetan pengisian daya, PLN telah meningkatkan jumlah SPKLU di jalur-jalur tersebut hingga 7,5 sampai 8 kali lipat. Jarak antar SPKLU di jalur utama pun telah dirancang agar optimal, yaitu sekitar 22 kilometer.
PLN saat ini mengoperasikan 3.529 unit SPKLU yang tersebar di 2.400 titik di seluruh Indonesia. Distribusi SPKLU tersebut meliputi:
- 431 unit di Sumatra
- 2.448 unit di Jawa
- 166 unit di Bali
- 215 unit di Kalimantan
- 145 unit di Sulawesi
- 26 unit di Maluku
- 72 unit di Nusa Tenggara
- 26 unit di Papua
Terdapat 1.000 unit SPKLU yang secara khusus ditempatkan di jalur mudik Trans Jawa dan Trans Sumatra, tersebar di 615 lokasi strategis. PLN juga memastikan ketersediaan petugas yang berjaga 24 jam di SPKLU jalur mudik untuk memberikan bantuan kepada pemudik yang membutuhkan.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan oleh pemerintah dan PLN menunjukkan komitmen untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran. Namun, tetap dibutuhkan pengawasan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan efektivitas strategi ini dan mengatasi potensi kendala yang mungkin timbul selama periode mudik.