Menjaga Kesucian dan Ketentraman: Adab Tidur dalam Perspektif Sunnah Rasulullah SAW

Menjaga Kesucian dan Ketentraman: Adab Tidur dalam Perspektif Sunnah Rasulullah SAW

Rasulullah SAW, sebagai suri tauladan umat Islam, mengajarkan berbagai adab, termasuk adab sebelum tidur. Praktik-praktik ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan refleksi dari keimanan dan upaya untuk menjaga kesucian jiwa dan raga, serta meraih ketenangan sebelum memasuki alam mimpi. Salah satu ajaran yang menekankan kebersihan dan keamanan adalah anjuran membersihkan tempat tidur sebelum beristirahat. Hal ini bukan hanya untuk kenyamanan fisik semata, tetapi juga mengandung hikmah yang lebih dalam, yang relevan sepanjang zaman.

Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Abu Dawud menyebutkan anjuran Rasulullah SAW untuk mengibaskan tempat tidur sebelum tidur dengan seraya membaca basmalah. (إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ اللهَ فَإِنَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ). Hadits ini mengandung pesan penting tentang pencegahan. Di masa Rasulullah SAW, ancaman hewan berbahaya seperti ular dan kalajengking adalah nyata. Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan hikmah di balik praktik ini. Meskipun ancaman tersebut mungkin berbeda di zaman modern, ancaman serangga atau kotoran yang dapat menyebabkan alergi atau ketidaknyamanan tetap ada. Oleh karena itu, membersihkan tempat tidur tetap menjadi praktik yang bijaksana dan sesuai dengan sunnah.

Selain membersihkan tempat tidur, beberapa adab lain sebelum tidur yang dianjurkan dalam Islam antara lain:

  • Berwudhu: Menjaga kesucian tubuh sebelum tidur merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan-Nya. Hal ini juga menentramkan jiwa dan raga.
  • Membaca Doa: Membaca doa sebelum tidur, seperti Ayat Kursi dan tiga surat terakhir Al-Quran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) serta doa “Bismika allahumma ahyaa wa bismika amuut,” merupakan bentuk permohonan perlindungan dan penyerahan diri kepada Allah SWT. Doa ini memohon agar Allah SWT menjaga kita selama tidur dan saat bangun kembali.
  • Mengatur Posisi Tidur: Tidur dalam posisi miring ke kanan dianjurkan, mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi ini dianggap lebih nyaman dan sehat bagi tubuh.
  • Menghindari Mengarahkan Kaki ke Kiblat: Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, menghindari mengarahkan kaki langsung ke kiblat jika memungkinkan, merupakan tindakan penghormatan kepada arah kiblat sebagai arah suci dalam Islam.

Melaksanakan adab-adab sebelum tidur ini bukan hanya sekadar mengikuti tradisi, melainkan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjaga kesehatan, dan meraih ketenangan sebelum beristirahat. Dengan memahami dan mengamalkan sunnah-sunnah ini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan meraih keberkahan dari Allah SWT.