Gaya Hidup Sehat di Usia Muda: Benteng Pertahanan Terhadap Demensia dan Stroke
Gaya Hidup Sehat di Usia Muda: Benteng Pertahanan Terhadap Demensia dan Stroke
Letkol CKM dr. Andrie Gunawan Sp.N F-NR, spesialis saraf RSPAD Gatot Subroto, memberikan peringatan serius terkait peningkatan kasus demensia dan stroke pada usia muda. Ia menekankan perlunya perubahan paradigma dalam memandang kesehatan, dimana pencegahan sejak dini melalui adopsi gaya hidup sehat menjadi kunci utama dalam menghadapi penyakit degeneratif ini. Pergeseran pola penyakit yang kini mulai menyerang populasi usia muda, menuntut tindakan proaktif untuk melindungi kesehatan otak sejak usia dini.
Dokter Andrie memaparkan lima pilar penting gaya hidup sehat yang harus diimplementasikan sejak usia muda:
- Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang, kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan otak, menghindari makanan olahan, dan menjaga berat badan ideal.
- Pola Minum yang Tepat: Meminum cukup air putih, membatasi konsumsi minuman manis dan berkafein.
- Pola Tidur yang Berkualitas: Menjaga rutinitas tidur yang cukup dan berkualitas, untuk memberikan kesempatan bagi otak untuk memperbaiki diri.
- Pola Pikir Positif: Mengelola stres dan emosi dengan baik, serta melatih pikiran dengan aktivitas seperti membaca dan belajar.
- Pola Gerak Aktif: Melakukan olahraga secara teratur untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga kesehatan kardiovaskular.
Andrie menegaskan bahwa kesehatan bukan hanya soal keinginan, melainkan juga kemampuan untuk mengendalikan kelima aspek gaya hidup tersebut. Ia menyoroti dampak buruk pola hidup tidak sehat terhadap sel-sel otak, yang dapat menyebabkan munculnya gangguan memori bahkan sebelum usia 30 tahun. Gejala awal yang perlu diwaspadai antara lain sering lupa, kesulitan mengingat kejadian baru atau lama, serta gangguan konsentrasi. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan berpotensi berkembang menjadi demensia vaskuler, yang pada akhirnya membutuhkan bantuan caregiver untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
"Kerusakan sel otak akibat pola hidup yang tidak sehat meningkatkan risiko gangguan saraf di usia muda," tegas Andrie. "Gejala awal seringkali berupa kelupaan sederhana, seperti lupa hendak melakukan apa. Hal ini sudah menjadi pertanda yang perlu diwaspadai." Ia menambahkan bahwa pada tahap lanjut, gangguan ini akan berkembang menjadi kumpulan gejala yang terdiagnosis sebagai demensia, yang secara signifikan akan menurunkan kualitas hidup.
Andrie mengajak masyarakat untuk melakukan introspeksi diri dan segera memperbaiki gaya hidup sebelum memasuki usia lanjut. Deteksi dini dan intervensi dini sangat krusial. Bagi mereka yang sudah menunjukkan gejala gangguan memori atau kognitif, ia menganjurkan untuk segera mencari bantuan medis dan menjalani terapi untuk memperbaiki sel-sel otak yang rusak. Pencegahan sejak dini melalui penerapan gaya hidup sehat yang konsisten adalah investasi jangka panjang untuk menjaga kesehatan otak dan kualitas hidup hingga usia senja. Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan hal ini berlaku terutama untuk penyakit degeneratif seperti demensia dan stroke.