Banjir Jalan Lintas Timur Sumatera Surut, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Banjir Jalan Lintas Timur Sumatera Surut, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Banjir yang menggenangi ruas Jalan Lintas Timur Sumatera di Kilometer 83, Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, dilaporkan mulai surut pada Senin, 17 Maret 2025. Surutnya genangan air, yang sebelumnya mencapai ketinggian signifikan, menandai titik balik situasi darurat lalu lintas di jalur vital penghubung antarprovinsi ini. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Pelalawan, AKP Enggarani Laufria, menyatakan bahwa ketinggian air telah berkurang sekitar 30-35 sentimeter. Penurunan signifikan ini memungkinkan pembukaan kembali jalur lalu lintas dua arah, setelah sebelumnya diberlakukan sistem buka tutup untuk mencegah kemacetan dan kecelakaan yang lebih parah.

Meskipun arus lalu lintas telah kembali normal, kesigapan petugas kepolisian tetap menjadi prioritas utama. AKP Enggarani menjelaskan bahwa personel kepolisian tetap disiagakan selama 24 jam penuh di lokasi banjir. Mereka dibagi dalam tiga regu, masing-masing bertugas selama 12 jam, dengan total 35 personel per regu. Tugas mereka meliputi pengaturan lalu lintas di beberapa titik rawan, yakni KM 83-84, Jembatan Kerinci, KM 80, KM 76-78, hingga Simpang Jalan Lingkar. Petugas bekerja keras di tengah genangan air, bahkan harus basah-basahan mengarahkan kendaraan untuk menghindari lubang dan parit yang tersembunyi di bawah permukaan air. Yang patut diapresiasi, bagi petugas yang menjalankan ibadah puasa, sholat tetap dilaksanakan di sebuah pondok kayu yang telah disediakan di lokasi penugasan mereka.

Kejadian banjir tersebut telah menyebabkan setidaknya 12 truk terguling di jalan lintas Sumatera. Kepolisian bergerak cepat melakukan evakuasi kendaraan-kendaraan tersebut dengan bantuan alat berat, untuk mencegah kemacetan yang lebih parah dan memastikan kelancaran arus logistik antarprovinsi. Jalan Lintas Timur Sumatera merupakan jalur utama yang sangat vital bagi distribusi barang dan jasa antar pulau, sehingga penanganannya harus cepat dan tepat. Proses evakuasi yang efektif dan efisien menjadi bukti kesigapan petugas dalam menghadapi situasi darurat tersebut.

AKP Enggarani juga menghimbau kepada para pengendara agar tetap berhati-hati dan selalu mematuhi arahan petugas saat melintasi jalan yang masih tergenang air. Banjir yang merendam jalan lintas dan sejumlah permukiman warga ini disebabkan oleh luapan Sungai Kampar. Penyebab luapan sungai tersebut adalah dibukanya pintu bendungan PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar, dikombinasikan dengan intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Situasi ini kembali menyoroti pentingnya mitigasi bencana dan koordinasi antar instansi terkait dalam menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang.

Langkah-langkah penanganan banjir yang dilakukan pihak berwenang meliputi:

  • Pembukaan jalur lalu lintas dua arah secara bertahap setelah surutnya banjir.
  • Pemantauan dan pengaturan lalu lintas selama 24 jam oleh petugas kepolisian.
  • Evakuasi cepat kendaraan yang terguling dengan bantuan alat berat.
  • Himbauan kepada pengendara untuk berhati-hati dan mengikuti arahan petugas.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam dan peran vital petugas lapangan dalam menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas di tengah kondisi yang sulit.