ASDP Percepat Realisasi Rute Penyeberangan Internasional Batam-Johor Bahru

ASDP Percepat Realisasi Rute Penyeberangan Internasional Batam-Johor Bahru

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tengah gencar mempersiapkan peluncuran rute penyeberangan internasional baru yang menghubungkan Batam, Indonesia, dan Johor Bahru, Malaysia. Target operasional rute ini diproyeksikan pada tahun 2025, menandai langkah signifikan dalam meningkatkan konektivitas dan kerjasama ekonomi kedua negara. Proses persiapan saat ini difokuskan pada penyelesaian berbagai perizinan dan regulasi yang dibutuhkan untuk mendukung operasional lintas batas negara.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menjelaskan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan dengan berbagai kementerian terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, dan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). Kerjasama antar kementerian ini menjadi kunci keberhasilan dalam mempercepat proses perizinan. Widodo menekankan komitmen ASDP untuk menyelesaikan seluruh persyaratan operasional dalam tahun ini. "Tahun ini, InsyaAllah tahun ini kita selesaikan," tegas Widodo dalam konferensi pers di kantor pusat ASDP, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

Meskipun kesiapan armada dan logistik telah terpenuhi, kompleksitas rute internasional ini membutuhkan perhatian khusus. Rute Batam-Johor Bahru bukan sekadar kerjasama bisnis antar perusahaan (B to B), melainkan kerjasama antar pemerintah (G to G) yang menuntut koordinasi yang cermat terkait regulasi dan kebijakan kedua negara. Hal ini meliputi kerja sama yang intensif dengan otoritas imigrasi, bea cukai, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan instansi terkait lainnya untuk memastikan keamanan dan mencegah potensi pelanggaran hukum.

"Maka melibatkan imigrasi, lalu kemudian Bea cukai, BNN dan yang lain-lain. Tentunya ini juga harus kita lakukan secara mendalam, karena kita tahu lintas batas negara itu tentunya ada potensi pelanggaran dan lain sebagainya," jelas Widodo. ASDP menyadari pentingnya langkah-langkah pencegahan yang komprehensif untuk menjaga keamanan dan kelancaran operasional rute ini.

Potensi ekonomi yang dibidik dari rute baru ini sangat besar. ASDP menargetkan peningkatan arus barang dan wisatawan, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi kedua negara. "Dua-duanya, potensinya logistik dan wisata. Sebenarnya hampir sama dengan Batam-Singapura," tambah Widodo. Kemiripan potensi dengan rute Batam-Singapura menunjukkan prospek yang menjanjikan bagi rute baru ini.

Langkah strategis ASDP ini sejalan dengan upaya penguatan Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya integrasi kawasan Merak-Bakauheni dan pengembangan Bakauheni Harbour City (BHC). Pertemuan strategis antara ASDP dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Batam beberapa waktu lalu telah membahas hal ini secara mendalam. Selain itu, ASDP juga aktif menjajaki kerjasama dengan Abu Dhabi Port untuk memperkuat pengelolaan pelabuhan dan investasi infrastruktur penyeberangan internasional, menunjukkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing di tingkat global.

Secara keseluruhan, proyek rute penyeberangan internasional Batam-Johor Bahru ini menandai ambisi ASDP dalam memperluas jaringan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional. Dengan koordinasi yang solid antar lembaga dan komitmen yang kuat, proyek ini diharapkan dapat terwujud dan memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia dan Malaysia.