Bahaya Melewatkan Sahur: Risiko Kesehatan dan Dampaknya pada Tubuh

Bahaya Melewatkan Sahur: Risiko Kesehatan dan Dampaknya pada Tubuh

Praktik melewatkan sahur demi menurunkan berat badan tengah menjadi tren di masyarakat. Namun, anggapan tersebut perlu dikaji ulang. Seorang dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa kebiasaan ini justru berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Sahur, selain memiliki nilai spiritual, memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Menghindari sahur, terutama jika makan malam terakhir dikonsumsi sekitar pukul 21.00 WIB, akan memperpanjang durasi waktu kosong di lambung. Kondisi ini berpotensi memicu gangguan pencernaan akibat lambung yang terlalu lama dalam keadaan kosong. Proses pencernaan yang terganggu dapat menimbulkan berbagai gejala tidak nyaman, mulai dari rasa mual,perut kembung, hingga sakit maag. Durasi puasa yang terlalu panjang tanpa asupan makanan sebelumnya juga dapat melemahkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko dehidrasi.

Cukupkah Hanya Mengonsumsi Buah Saat Sahur?

Konsumsi buah saja saat sahur dinilai tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh sepanjang hari. Dr. Aru menekankan pentingnya asupan kalori yang cukup untuk menunjang aktivitas harian selama berpuasa. Tubuh memerlukan energi untuk menjalankan berbagai aktivitas, baik pekerjaan kantor maupun aktivitas lainnya. Asupan kalori yang minim dapat menyebabkan tubuh lemas, mudah lelah, dan konsentrasi menurun, sehingga dapat mengganggu produktivitas.

Strategi Sahur Sehat untuk Menjaga Berat Badan

Bagi yang ingin menjaga berat badan, dr. Aru menyarankan untuk tetap menjalankan sahur dengan memilih menu makanan sehat dan bergizi seimbang. Sebaliknya, hindari makanan tinggi kalori dan gula berlebih karena justru akan memicu rasa lapar lebih cepat. Berikut beberapa anjuran untuk sahur sehat:

  • Konsumsi makanan kaya serat: Serat membantu memperlambat proses penyerapan gula ke dalam darah, sehingga rasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah. Contoh makanan kaya serat: sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Cukup karbohidrat: Karbohidrat kompleks, bukan karbohidrat sederhana, memberikan energi berkelanjutan tanpa membuat gula darah melonjak. Sumber karbohidrat kompleks: nasi merah, roti gandum, kentang.
  • Protein seimbang: Protein penting untuk memperbaiki sel dan jaringan tubuh. Sumber protein: daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan tahu.

Mengonsumsi makanan manis berlebihan saat sahur justru akan membuat rasa lapar datang lebih cepat karena gula akan cepat diserap tubuh. Oleh karena itu, perencanaan menu sahur yang tepat sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan energi sepanjang hari. Prioritaskan nutrisi seimbang dan hindari kebiasaan melewatkan sahur demi menjaga kesehatan dan menjalankan ibadah puasa dengan optimal.