Penurunan Impor Barang Konsumsi Jelang Ramadhan 2025: Buah, Daging Sapi, dan Beras Jadi Faktor Utama
Penurunan Impor Barang Konsumsi Jelang Ramadhan 2025: Buah, Daging Sapi, dan Beras Jadi Faktor Utama
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan signifikan pada nilai impor barang konsumsi di bulan Februari 2025, menjelang bulan suci Ramadhan. Data yang dirilis pada Senin (17/3/2025) menunjukkan angka impor sebesar 1,47 miliar dollar AS, menandai penurunan 10,61 persen dibandingkan Januari 2025 (1,64 miliar dollar AS) dan penurunan tajam sebesar 21,05 persen dibandingkan Februari 2024 (1,86 miliar dollar AS). Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan penurunan ini sebagai dampak dari beberapa faktor utama, khususnya pada komoditas tertentu.
Penurunan tersebut didominasi oleh beberapa sektor. Secara bulanan, impor buah-buahan (HS08) mengalami penurunan paling signifikan, mencapai 60,9 juta dollar AS. Disusul oleh penurunan impor daging hewan (HS02) sebesar 44,8 juta dollar AS dan serealia (HS10) sebesar 37,8 juta dollar AS. Lebih spesifik, penurunan impor daging sapi tanpa tulang (boneless meat of bovine animals) beku mencapai 43,5 juta dollar AS, sementara impor semi-milk atau whole milk rice turun sebesar 37 juta dollar AS dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan pergeseran pola impor yang cukup signifikan dalam kurun waktu satu bulan.
Analisis lebih lanjut menunjukkan tren penurunan yang serupa dalam periode kumulatif Januari-Februari 2025. Dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor barang konsumsi turun 14,28 persen. Beras menjadi komoditas penyumbang penurunan terbesar dalam periode ini, dengan penurunan andil sebesar 13,78 persen. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan persediaan beras dalam negeri. Selain beras, monitor berwarna dan otomotif diesel fuel juga berkontribusi pada penurunan impor kumulatif, masing-masing dengan penurunan andil sebesar 2,66 persen dan 1,10 persen. Perlu dicatat bahwa komoditas yang menjadi penyumbang utama penurunan impor baik bulanan maupun kumulatif menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara ketersediaan domestik dan kebijakan impor.
Kesimpulannya, penurunan nilai impor barang konsumsi di bulan Februari 2025 dan periode Januari-Februari 2025 menunjukkan dinamika yang kompleks dalam perdagangan internasional Indonesia. Faktor utama yang berkontribusi meliputi penurunan impor buah-buahan, daging sapi, dan beras, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti peningkatan produksi dalam negeri dan strategi manajemen stok. Pemerintah perlu terus memantau perkembangan impor komoditas penting ini untuk memastikan ketersediaan barang dan stabilitas harga di pasar domestik, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Berikut ringkasan komoditas penyumbang penurunan impor:
- Bulanan:
- Buah-buahan (HS08): -60,9 juta dollar AS
- Daging Hewan (HS02): -44,8 juta dollar AS
- Serealia (HS10): -37,8 juta dollar AS
- Daging Sapi Tanpa Tulang Beku: -43,5 juta dollar AS
- Semi-milk/Whole Milk Rice: -37 juta dollar AS
- Kumulatif (Januari-Februari):
- Beras: -13,78 persen
- Monitor Berwarna: -2,66 persen
- Otomotif Diesel Fuel: -1,10 persen