Akulaku Sasar Pertumbuhan Pembiayaan Rp 9,1 Triliun di Tahun 2025
Akulaku Sasar Pertumbuhan Pembiayaan Rp 9,1 Triliun di Tahun 2025
PT Akulaku Finance Indonesia, penyedia layanan buy now pay later (BNPL), optimistis mampu menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp 9,1 triliun pada tahun 2025. Target ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 52 persen dibandingkan penyaluran pembiayaan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Akulaku Finance Indonesia, Perry Barman Slangor, dalam acara Media Gathering dan Iftar Bersama Akulaku Finance pada Senin (17/3/2025).
"Di tahun sebelumnya, kami telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 6 triliun. Oleh karena itu, kami menargetkan peningkatan hingga Rp 9 triliun di tahun ini," jelas Perry. Meskipun pada tahun 2023 Akulaku berhasil mencatatkan pembiayaan baru hingga Rp 12 triliun, perusahaan memilih untuk menerapkan strategi pertumbuhan yang lebih bertahap dan berkelanjutan, menghindari pertumbuhan yang terlalu agresif.
Meskipun target laba bersih untuk tahun 2025 tidak dibeberkan secara detail – mengingat laba bersih dipengaruhi oleh berbagai faktor – Perry menuturkan bahwa Akulaku, sebagai anak perusahaan MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group), sedang mengeksplorasi peluang kerja sama pendanaan dengan induk perusahaannya. "Kami masih dalam proses eksplorasi dan negosiasi dengan grup MUFG. Saat ini, sebagian besar pendanaan kami berasal dari luar grup, dan kami telah menjalin kemitraan dengan 13 bank," tambahnya.
Aan Setiawandi, Direktur Keuangan Akulaku Finance, menambahkan bahwa layanan Akulaku saat ini banyak digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar, dengan ticket size atau nilai pembiayaan rata-rata di bawah Rp 500.000. Strategi ini memungkinkan Akulaku menjangkau pasar yang lebih luas dan menyebarkan risiko secara efektif.
"Selain itu, kami terus melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi melalui kemitraan dengan berbagai merchant," ujar Aan. Saat ini, pangsa pasar Akulaku masih terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, yang berkontribusi hampir 70 persen dari total portofolio perusahaan.
Sebagai perbandingan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penyaluran pembiayaan produk BNPL atau paylater perusahaan pembiayaan mencapai Rp 7,12 triliun pada Januari 2025, menunjukan pertumbuhan 41,9 persen secara tahunan. Target ambisius Akulaku menunjukkan kepercayaan diri perusahaan dalam menghadapi persaingan di sektor layanan keuangan digital yang semakin ketat.
Perusahaan juga akan terus berinovasi dan meningkatkan layanannya guna memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang, termasuk memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah baru di Indonesia. Strategi diversifikasi pendanaan dan kemitraan strategis menjadi kunci keberhasilan Akulaku dalam mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan. Strategi pertumbuhan yang berkelanjutan menjadi prioritas utama, agar dapat terus memberikan layanan yang andal dan terpercaya kepada para penggunanya.