Proyek JSDP Zona 1 di Cikini Raya: Perbaikan Sistem Air Limbah di Tengah Tantangan Kemacetan

Proyek JSDP Zona 1 di Cikini Raya: Perbaikan Sistem Air Limbah di Tengah Tantangan Kemacetan

Proyek pembangunan sistem jaringan air limbah di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, yang merupakan bagian dari Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1, Paket 5, tengah menjadi sorotan. Proyek strategis nasional ini, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2024, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan air limbah domestik di Jakarta, sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik yang tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2016. Pengerjaan yang melibatkan pemasangan 143 titik shaft dan pipa sepanjang 18,4 kilometer dari Jalan Tambak hingga Jalan Mangga Dua ini, mengarah pada terciptanya sistem pengolahan air limbah terpusat di 15 zona di Jakarta, termasuk Zona 1 yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Hendri, menjelaskan bahwa tujuan utama proyek ini adalah untuk mencegah pencemaran lingkungan, baik air maupun tanah, akibat pembuangan air limbah yang tidak terolah. Lebih lanjut, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendorong kesadaran publik terhadap pentingnya pengelolaan air limbah domestik yang baik. Di Jalan Cikini Raya sendiri, terdapat lima titik pengerjaan, tiga di antaranya telah rampung dan dua sisanya masih dalam proses. Meskipun proyek ini ditargetkan selesai pada 16 Desember 2026, Hendri menekankan bahwa tenggat waktu tersebut bersifat estimasi dan berpotensi berubah. Hal ini dikarenakan beberapa kendala di lapangan, antara lain:

  • Banyaknya utilitas bawah tanah yang perlu direlokasi.
  • Tingginya permukaan air tanah.
  • Kompleksitas koordinasi lintas sektor untuk perizinan.
  • Kendala sosial, terutama kemacetan lalu lintas dan kebisingan yang membatasi waktu kerja konstruksi di siang hari.

Kemacetan lalu lintas di Jalan Cikini Raya akibat proyek ini telah menjadi keluhan warga. Berdasarkan pengamatan di lapangan, terlihat enam papan tripleks beroda menutup sebagian jalan, disertai rambu larangan masuk bagi yang tidak berkepentingan dan pembatas jalan beton. Kondisi ini telah mengurangi kapasitas jalan dari dua jalur menjadi satu jalur, sehingga menyebabkan kepadatan kendaraan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas SDA diharapkan dapat mencari solusi untuk meminimalisir dampak kemacetan ini, sembari memastikan proyek strategis nasional ini tetap berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat Jakarta.

Proyek JSDP Zona 1 Paket 5 ini, dengan skala yang cukup besar dan kompleksitas teknis yang tinggi, memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang matang, termasuk antisipasi terhadap potensi kendala di lapangan. Transparansi informasi kepada publik mengenai progres proyek, serta upaya mitigasi dampak negatif terhadap masyarakat sekitar, menjadi hal yang krusial untuk memastikan keberhasilan proyek ini dalam jangka panjang dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.