Polusi Udara Akibat Pengolahan Sampah RDF Rorotan Ganggu Warga Jakarta Timur dan Bekasi
Polusi Udara Akibat Pengolahan Sampah RDF Rorotan Ganggu Warga Jakarta Timur dan Bekasi
Bau sampah yang menyengat dari fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Keluhan warga dari wilayah Jakarta Timur hingga Bekasi terkait polusi udara akibat emisi dari fasilitas tersebut semakin menguat. Jarak geografis yang dekat antara lokasi fasilitas RDF dengan permukiman padat penduduk di kedua wilayah tersebut menjadi faktor utama penyebaran bau yang intens.
Salah satu wilayah di Bekasi yang terdampak signifikan adalah Perumahan Tambun Permata Pusaka Rakyat. Menurut keterangan Ketua RT 18 RW 14 Perumahan JGC Klaster Shinano, Wahyu Andre Maryono, warga di Perumahan Tambun Permata Pusaka Rakyat yang berjarak hanya 350 meter dari fasilitas RDF, terpapar bau menyengat selama 12 jam setiap harinya, mulai pagi hingga malam. Situasi ini diperparah oleh posisi fasilitas yang hanya dipisahkan oleh Banjir Kanal Timur (BKT) dari perumahan tersebut. Kondisi ini jelas menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan kesehatan bagi para penghuni.
Warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) di Cakung, Jakarta Timur, juga merasakan dampak serupa, meskipun intensitasnya sedikit lebih rendah. Mereka melaporkan terpapar bau sampah selama 3-4 jam per hari. Meskipun berjarak sekitar 800 meter, bau menyengat dari RDF Rorotan tetap dapat menembus hingga ke dalam rumah warga, bahkan hingga meresap melalui sistem AC dan ventilasi. Kondisi ini menunjukkan efektivitas pengelolaan emisi di fasilitas RDF Rorotan patut dipertanyakan. Bau yang menusuk dan asap hitam yang dilaporkan warga menunjukkan adanya emisi polutan yang mencemari udara sekitar.
Kejadian ini bukan hanya permasalahan bau, namun juga terkait kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Baunya yang sangat menyengat bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada jangka panjang. Para warga berharap adanya tindakan tegas dari pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini dan menjamin kualitas udara yang bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar. Mereka merasa terdampak serius dan membutuhkan solusi konkrit untuk mengurangi bahkan menghilangkan dampak buruk dari operasional RDF Rorotan.
Dampak yang dirasakan warga: * Paparan bau menyengat selama berjam-jam setiap hari. * Asap hitam dan polutan yang jatuh di sekitar pemukiman. * Gangguan kesehatan akibat menghirup udara tercemar. * Bau yang meresap ke dalam rumah, meskipun menggunakan AC dan ventilasi. * Ketidaknyamanan dan keresahan warga akibat polusi udara.
Pihak terkait perlu segera melakukan investigasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk mengevaluasi sistem pengelolaan emisi di fasilitas RDF Rorotan, meningkatkan teknologi pengolahan sampah, dan menjamin kesehatan masyarakat di sekitar lokasi.