Nasrullah 'Mat Solar' Berpulang: Jejak Karier Komedian Legendaris dari Teater hingga Layar Kaca

Nasrullah 'Mat Solar': Perjalanan Panjang Seorang Komedian Legendaris

Indonesia berduka atas kepergian Nasrullah, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Mat Solar, seorang komedian kenamaan yang telah menghibur banyak generasi. Mat Solar, yang meninggal dunia pada Senin, 17 Maret 2025 pukul 22.30 WIB di RS Pondok Indah, meninggalkan jejak karier yang panjang dan berkesan di dunia hiburan Tanah Air. Perjalanan kariernya, yang dimulai sejak masa remaja, menunjukkan dedikasi dan bakatnya yang luar biasa dalam dunia komedi.

Perjalanan karier Mat Solar dimulai jauh sebelum namanya dikenal luas. Di usia remaja, saat masih mengenakan seragam sekolah menengah pertama, ia sudah aktif di Teater Mama, sebuah grup teater komedi Betawi yang cukup populer pada masanya. Menariknya, meskipun beranggotakan pemuda-pemuda seusianya, grup teater ini berani mengkritik pemerintah Orde Baru secara gamblang. Pengalaman tersebut menjadi batu loncatan bagi Mat Solar, membawanya dikenal oleh para senior di industri hiburan, termasuk para anggota Warkop DKI. Keberanian dan bakatnya dalam berakting membuatnya mendapatkan peran pembantu dalam beberapa film Warkop DKI, seperti Dongkrak Antik (1982) dan Dilihat Boleh Dipegang Jangan (1983).

Kariernya tidak hanya terfokus di layar lebar. Mat Solar juga menjajal dunia radio, bergabung dengan Radio SK sebagai manajer kreatif dari tahun 1986 hingga 1988. Setelah itu, ia pindah ke Bens Radio dan menjabat sebagai manajer produksi hingga tahun 1990. Meskipun pada era 90-an ia lebih jarang tampil di layar kaca, muncul sesekali sebagai cameo dalam beberapa sinetron seperti Senggal-Senggol, Sorga di Bawah Telapak Kaki Ibu, Raja Sawer, dan Luv, bakatnya tetap tak terpadamkan.

Puncak karier Mat Solar terjadi pada era 2000-an dengan perannya yang ikonik sebagai Bajuri dalam sitkom Bajaj Bajuri. Ide sitkom ini merupakan buah pemikiran kolaborasi antara Mat Solar, Hardi, dan Syarifuddin Jaluski. Awalnya, sitkom ini direncanakan diberi judul Bajaj Bang Mamat, namun akhirnya menggunakan nama karakter Mat Solar dalam film Mendung Tak Selamanya Kelabu (1982), yaitu Bajuri. Bajaj Bajuri menjadi sitkom fenomenal di Trans TV, tayang hingga ribuan episode sebelum akhirnya berakhir. Kesuksesan Bajaj Bajuri semakin mengukuhkan Mat Solar sebagai salah satu komedian ternama Indonesia.

Setelah Bajaj Bajuri, Mat Solar kembali membintangi sinetron Tukang Bubur Naik Haji pada tahun 2012, yang juga meraih kesuksesan besar dan diangkat ke layar lebar. Namun, perannya dalam sinetron tersebut relatif lebih singkat dibandingkan Bajaj Bajuri. Setelah itu, Mat Solar mulai jarang muncul di publik hingga akhirnya kabar mengenai penyakit stroke yang dideritanya pada tahun 2017 mengemuka. Kabar duka kepergian Mat Solar disampaikan oleh sahabatnya, Rieke Diah Pitaloka, melalui akun Instagram miliknya. Selamat jalan, Bang Juri. Karya dan canda tawa Anda akan selalu dikenang.

Kenangan Abadi Mat Solar: Dari panggung teater hingga layar kaca, Mat Solar telah meninggalkan warisan komedi yang tak ternilai harganya. Ia bukan hanya seorang aktor, tetapi juga seorang teman, dan sosok yang menginspirasi. Dedikasi dan bakatnya di dunia hiburan akan selalu dikenang oleh generasi-generasi mendatang.