Antisipasi Cuaca Ekstrem: Panduan Keselamatan Berkendara

Antisipasi Cuaca Ekstrem: Panduan Keselamatan Berkendara

Prakiraan cuaca buruk yang meliputi hujan lebat, angin kencang, dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah Indonesia, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akan berlangsung hingga Kamis, 20 Maret 2025. Kondisi ini mengharuskan seluruh pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan. Perjalanan yang aman dan selamat menjadi prioritas utama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu ini.

Menghadapi potensi bahaya yang meningkat signifikan saat cuaca ekstrem, kesiapan diri menjadi kunci. Bahaya yang mengintai di jalan raya, baik di perkotaan maupun di luar kota, memiliki tingkat resiko yang sama-sama tinggi jika aspek keselamatan diabaikan. Pakar keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menekankan pentingnya strategi defensif dalam berkendara saat menghadapi cuaca buruk. Strategi ini tidak hanya melindungi pengemudi, tetapi juga pengguna jalan lainnya.

Berikut beberapa panduan berkendara aman yang direkomendasikan oleh Sony Susmana untuk menghadapi cuaca ekstrem:

  • Jaga Jarak Aman: Pertahankan jarak pandang minimal 5-10 meter dari kendaraan di depan. Jarak aman ini memberikan ruang reaksi yang cukup untuk mengantisipasi situasi darurat seperti pengereman mendadak atau menghindari hambatan di jalan.
  • Kendalikan Kecepatan dan Emosi: Sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi jalan dan cuaca. Hindari mengemudi dengan kecepatan tinggi yang dapat mengurangi visibilitas dan waktu reaksi. Yang tak kalah penting adalah mengendalikan emosi. Jika merasa lelah atau cemas, segera menepi di tempat yang aman untuk beristirahat.
  • Manfaatkan Sistem Pencahayaan: Pastikan seluruh lampu kendaraan dalam kondisi baik dan menyala. Sistem pencahayaan berperan vital dalam meningkatkan visibilitas dan memberikan sinyal kepada pengguna jalan lainnya. Hindari penggunaan lampu hazard saat kendaraan masih melaju, karena dapat menimbulkan kebingungan di jalan raya.
  • Periksa Kondisi Kendaraan: Sebelum memulai perjalanan, pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima. Periksa kondisi ban, rem, lampu, dan wiper. Perlengkapan darurat seperti ban serep, dongkrak, dan segitiga pengaman juga harus selalu tersedia.
  • Pantau Informasi Cuaca: Selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG atau sumber terpercaya lainnya sebelum dan selama perjalanan. Dengan informasi yang akurat, pengemudi dapat merencanakan perjalanan dan mengantisipasi potensi bahaya di jalan.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang di beberapa wilayah. Pengemudi harus memperhatikan peringatan ini dan menghindari area yang berpotensi rawan bencana. Keselamatan berkendara bukan hanya tanggung jawab individual, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan jalan raya yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.