Efisiensi dan Transparansi: Kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan Sukses Bagikan Ribuan Takjil
Efisiensi dan Transparansi: Kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan Sukses Bagikan Ribuan Takjil
Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, kembali mencuri perhatian publik berkat penyelenggaraan Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) ke-21. Video yang beredar di media sosial menampilkan pemandangan buka puasa bersama (bukber) yang terorganisir dengan rapi dan efisien, membangkitkan kekaguman netizen dan memicu diskusi luas mengenai tata kelola kegiatan sosial yang efektif. Proses pendistribusian ribuan porsi takjil dari dapur hingga ke tangan para penerima berjalan lancar tanpa kerumunan atau kekacauan. Petugas masjid bekerja sama dengan terampil dan cekatan, menunjukkan sistem kerja yang terencana dan terkoordinasi dengan baik. Tumpukan piring yang tersusun rapi, serta kerjasama para relawan dalam menyalurkan makanan, menjadi bukti nyata dari efisiensi manajemen yang diterapkan Masjid Jogokariyan.
Keberhasilan KRJ dalam mendistribusikan lebih dari 3.500 porsi takjil setiap harinya merupakan hasil dari pengalaman selama dua dekade penyelenggaraan acara ini. Awalnya hanya menyediakan 600 porsi, kini KRJ telah berkembang pesat, menunjukkan peningkatan kapasitas yang signifikan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari konsistensi Masjid Jogokariyan dalam menyelenggarakan acara ini setiap tahun, serta transparansi pengelolaan anggaran yang diterapkan. Laporan keuangan, termasuk rincian pengeluaran untuk takjil, secara rutin dipublikasikan di buletin Idul Fitri, menunjukkan komitmen transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Hal ini pula yang menjadikan kepercayaan publik terhadap Masjid Jogokariyan semakin tinggi, sehingga donasi dan partisipasi masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tak hanya itu, KRJ juga memberikan dampak ekonomi positif bagi pedagang UMKM sekitar Masjid Jogokariyan, dengan jumlah pedagang yang mencapai hampir 400 pedagang pada tahun ini, meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 350 pedagang.
Lebih lanjut, panitia KRJ juga menunjukan kepedulian terhadap lingkungan dengan menggunakan piring keramik yang dapat digunakan kembali, sebagai upaya untuk mengurangi sampah. Hal ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam penyelenggaraan acara. Tim khusus pengelolaan sampah juga dikerahkan untuk membersihkan area Masjid Jogokariyan setelah waktu Magrib, menunjukkan komitmen untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar. Menu makanan yang disajikan pun beragam dan ditentukan melalui diskusi bersama para ibu-ibu relawan, memastikan variasi dan kepuasan para penerima takjil. Menu yang tersedia bervariasi, mencakup hidangan seperti telur asin, kerupuk, nasi, sambal krecek, gulai, dan rawon. Informasi detail menu setiap harinya diinformasikan melalui akun instagram resmi Masjid Jogokariyan.
Biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan takjil setiap hari mencapai Rp 55 juta hingga Rp 60 juta, menunjukkan skala dan kompleksitas kegiatan ini. Namun, efisiensi dan transparansi pengelolaan dana telah memastikan bahwa setiap rupiah terpakai secara optimal dan bertanggung jawab. Keberhasilan KRJ Masjid Jogokariyan menjadi contoh nyata bagaimana sebuah kegiatan sosial dapat dikelola dengan efektif, efisien, dan transparan, sekaligus memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Hal ini menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk menerapkan prinsip-prinsip serupa dalam kegiatan sosial mereka. Ke depan, diharapkan KRJ dapat terus berkembang dan memberikan inspirasi dalam penyelenggaraan program-program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sumber: Kompas.com