Hujan Deras Sebabkan Banjir di Cawang, Puluhan RT di Jakarta Terendam

Hujan Deras Sebabkan Banjir di Cawang dan Puluhan RT di Jakarta Terendam

Luapan Sungai Ciliwung akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta Timur pada Senin malam (17/3/2025) mengakibatkan banjir di wilayah RW 08, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati. Genangan air mulai menggenangi permukiman warga Kampung Tanjung Sanyang sejak pukul 05.00 WIB, Selasa (18/3/2025). Ketinggian air bervariasi, mencapai 30 hingga 100 sentimeter di beberapa titik. Warga setempat terlihat berjibaku menyelamatkan barang-barang berharga mereka dari rumah masing-masing, sementara yang lain berupaya membersihkan genangan air yang masuk ke dalam rumah. Sejumlah warga lainnya tampak menyaksikan banjir dari kejauhan, sementara anak-anak terlihat bermain di genangan air. Menurut keterangan Ahmad (42), salah satu warga yang rumahnya terendam, hujan deras berlangsung sepanjang malam sebelum banjir terjadi. Walaupun genangan air mulai surut, prosesnya berlangsung lambat.

"Banjir mulai menggenangi rumah saya sejak jam 05.00 pagi tadi," ujar Ahmad. "Hujan deras semalaman, dan sekarang memang sudah mulai surut, tapi masih sangat lambat."

Dampak Luas di Jakarta:

Bencana banjir ini bukan hanya terjadi di Cawang. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 10.00 WIB, tercatat 34 RT di Jakarta terdampak banjir. Penyebabnya, selain luapan Ciliwung, juga meliputi luapan Kali Krukut, Kali Sunter, dan tingginya curah hujan yang terjadi semalaman. Sebanyak 21 RT di Jakarta Timur, 11 RT di Jakarta Selatan, dan 2 RT di Jakarta Barat terendam banjir. BPBD mencatat titik terparah berada di Jakarta Timur; Kelurahan Cililitan dengan ketinggian air mencapai 250 sentimeter dan Kelurahan Cawang dengan ketinggian air 230 sentimeter. Kondisi ini menunjukkan dampak yang cukup signifikan dari hujan deras dan meluapnya sejumlah sungai di wilayah Jakarta. Tim BPBD dan instansi terkait lainnya telah diterjunkan ke lapangan untuk membantu warga terdampak, melakukan evakuasi jika diperlukan, dan upaya penanganan pasca-banjir. Upaya antisipasi banjir di masa mendatang juga menjadi fokus perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembenahan infrastruktur dan sistem drainase menjadi hal krusial untuk meminimalisir dampak dari peristiwa serupa.

Upaya Penanganan dan Antisipasi:

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Selain upaya evakuasi dan pembersihan, pemerintah juga fokus pada pemulihan dan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir. Ke depan, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk membangun sistem pencegahan banjir yang lebih efektif. Hal ini mencakup pengelolaan sungai, perbaikan sistem drainase, dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Kesimpulan:

Banjir yang melanda Cawang dan sejumlah wilayah di Jakarta menjadi bukti nyata pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Hujan deras dan luapan sungai merupakan tantangan yang terus dihadapi Jakarta. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan responsif perlu terus ditingkatkan untuk meminimalisir dampak buruk banjir bagi warga Jakarta.