Meninggalnya Mat Solar akibat Stroke: Waspada, Penyakit Pembunuh Peringkat Dua Ini Membahayakan!

Meninggalnya Mat Solar akibat Stroke: Waspada, Penyakit Pembunuh Peringkat Dua Ini Membahayakan!

Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air dengan meninggalnya komedian senior Nasrullah, atau yang lebih dikenal sebagai Mat Solar, pada Senin, 17 Maret 2025. Mat Solar, yang dikenal luas berkat perannya dalam sitkom legendaris Bajaj Bajuri, telah berjuang melawan stroke sejak tahun 2017. Kondisinya yang memburuk, ditandai dengan kesulitan berbicara dan gangguan penglihatan, akhirnya mengantarkannya pada kepergian yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan artis, dan para penggemarnya. Kepergian Mat Solar menjadi pengingat penting bagi kita semua akan bahaya stroke dan urgensi upaya pencegahan serta deteksi dini penyakit mematikan ini.

Stroke, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merupakan penyebab utama kecacatan di dunia dan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung koroner. Data Fakta Stroke Global tahun 2022 menunjukkan peningkatan risiko terkena stroke hingga 50 persen dalam 17 tahun terakhir. Angka ini sangat mengkhawatirkan, memperlihatkan peningkatan pesat kasus stroke di seluruh dunia. Dari tahun 1990 hingga 2019, peningkatan kasus stroke mencapai 70 persen, kematian akibat stroke naik 43 persen, prevalensi stroke meningkat 102 persen, dan Disability Adjusted Life Years (DALY) meningkat hingga 143 persen. Statistik ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya stroke dan perlunya tindakan pencegahan yang komprehensif.

Secara medis, stroke didefinisikan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) sebagai sindrom defisit neurologis fokal akut. Kondisi ini ditandai dengan gangguan fungsi pada bagian tubuh tertentu akibat terganggunya aliran darah ke otak. Ada dua jenis utama stroke: stroke iskemik (penyumbatan pembuluh darah) dan stroke hemoragik (pendarahan otak). Sebagian besar faktor risiko stroke (82-90 persen) dapat dimodifikasi, seperti hipertensi, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, dan kebiasaan merokok. Namun, ada juga faktor risiko yang tidak dapat diubah, meliputi usia (bayi di bawah 1 tahun dan usia dewasa), riwayat keluarga, serta ras/etnis tertentu (orang dewasa kulit hitam, penduduk asli Alaska, penduduk asli Amerika, dan Hispanik).

Pengenalan gejala stroke sangat krusial untuk penanganan yang tepat dan cepat. Gejala stroke, menurut Mayo Clinic, dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum meliputi:

  • Gangguan bicara dan pemahaman: Kesulitan berbicara, artikulasi yang tidak jelas, atau kesulitan memahami percakapan.
  • Mati rasa, lemah, atau lumpuh pada wajah, lengan, atau kaki: Gejala ini seringkali hanya terjadi pada satu sisi tubuh. Cobalah mengangkat kedua tangan; jika salah satu lengan jatuh atau terkulai, ini bisa menjadi tanda stroke.
  • Masalah penglihatan: Penglihatan kabur, menghitam, atau penglihatan ganda pada satu atau kedua mata.
  • Sakit kepala hebat dan tiba-tiba: Sering disertai mual, muntah, pusing, dan perubahan kesadaran.
  • Kesulitan berjalan: Kehilangan keseimbangan, kesulitan berjalan, atau kehilangan koordinasi tubuh.

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis. Waktu adalah faktor yang sangat penting dalam penanganan stroke. Perawatan yang efektif akan memberikan hasil terbaik jika diberikan segera setelah gejala muncul. Penundaan penanganan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak permanen dan kecacatan jangka panjang. Mari kita jadikan kepergian Mat Solar sebagai pembelajaran berharga untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan stroke demi kesehatan dan keselamatan kita semua.