Gempa Bumi Kembar Guncang Tapanuli Utara: Infrastruktur Rusak, Jalan Nasional Terputus
Gempa Bumi Kembar Guncang Tapanuli Utara: Infrastruktur Rusak, Jalan Nasional Terputus
Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diguncang gempa bumi kembar pada Selasa, 18 Maret 2025, pagi hari. Dua gempa tektonik dengan magnitudo 5,5 dan 5,6, yang terjadi hanya berselisih 56 detik, mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan memutuskan akses jalan nasional di beberapa titik. BMKG memastikan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, namun dampaknya terhadap wilayah tersebut cukup besar.
Gempa pertama terjadi pukul 05.22.38 WIB dengan episenter terletak 19 kilometer Tenggara Tapanuli Utara pada kedalaman 10 kilometer. Gempa kedua menyusul pada pukul 05.23.34 WIB, dengan episenter 14 kilometer Tenggara Tapanuli Utara, juga pada kedalaman 10 kilometer. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa kedua gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas Sesar Besar Sumatera Segmen Toru. Jarak episenter kedua gempa hanya berselisih 9 kilometer.
Akibat guncangan yang cukup kuat, sejumlah ruas jalan nasional yang menghubungkan Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan mengalami longsor dan menjadi tidak dapat dilalui. Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Taput, Aiptu Walpon Baringbing, melaporkan beberapa titik jalan nasional yang terdampak.
- Di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, terdapat dua titik jalan nasional yang tertimbun longsor.
- Di Desa Lobupining, Kecamatan Pahae Julu, satu titik jalan nasional mengalami longsor.
Selain kerusakan jalan, gempa juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan fasilitas umum. Laporan kerusakan meliputi:
- Kerusakan Kantor Desa Pardomuan di Kecamatan Pahae Jae.
- Kerusakan bengkel milik Septi Nainggolan di Kecamatan Pahae Jae.
- Kerusakan Jembatan Siriaria di Desa Siopat Bahal.
- Retaknya jalan nasional di Desa Silangkitang.
- Kerusakan Indomaret Pasar Sarulla.
- Banyak tiang listrik yang roboh di berbagai lokasi.
- Kerusakan pada sejumlah rumah warga dan bangunan swalayan.
Tim gabungan yang terdiri dari Kepolisian, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait lainnya telah diterjunkan ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi, memberikan pertolongan kepada korban, serta melakukan pendataan kerusakan. Upaya pemulihan infrastruktur dan akses jalan tengah dilakukan secara intensif. Proses evakuasi dan pendataan masih berlangsung, sehingga jumlah korban dan kerugian material masih dalam tahap penghitungan.
Kejadian gempa bumi kembar ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan gempa. Pentingnya pembangunan infrastruktur yang tahan gempa dan sistem peringatan dini yang efektif perlu menjadi perhatian serius untuk meminimalisir dampak kerugian jiwa dan harta benda di masa mendatang.