Korban Banjir Madiun Ditemukan Tewas di Blora Setelah Tiga Hari Pencarian

Korban Banjir Madiun Ditemukan Tewas di Blora Setelah Tiga Hari Pencarian

Tragedi banjir yang menerjang Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Sabtu (15/3/2025) malam, telah merenggut satu korban jiwa. Wahyudiono (65), warga setempat, ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Bengawan Solo, wilayah Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (17/3/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Penemuan jenazah ini mengakhiri pencarian yang telah berlangsung selama tiga hari.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, membenarkan kabar tersebut. Ia menjelaskan bahwa jenazah Wahyudiono telah berhasil diidentifikasi dan dievakuasi dari Sungai Bengawan Solo. “Jasad yang ditemukan adalah korban banjir dari Kabupaten Madiun atas nama Wahyudiono. Proses evakuasi telah dilakukan kemarin,” ungkap Boby saat dikonfirmasi pada Selasa (18/3/2025).

Setelah dievakuasi, jenazah Wahyudiono langsung dibawa ke rumah duka di Desa Dagangan. Keluarga korban yang telah menunggu di Blora turut serta dalam proses pemulangan jenazah. Tim BPBD Kabupaten Madiun beserta ambulans turut mengawal proses pemulangan jenazah tersebut. “Keluarga korban telah menuju ke Kabupaten Blora dan jenazah langsung dishalatkan dan dimakamkan setibanya di rumah duka pada Senin malam,” tambah Boby.

Insiden yang menimpa Wahyudiono terjadi saat ia sedang menunaikan sholat Maghrib di rumahnya. Banjir yang menerjang mengakibatkan pondasi rumah korban tergerus, sehingga bagian dapur dan kamar yang berada di dekat aliran sungai ambrol. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, setelah berbuka puasa. Anggota keluarga lainnya yang sedang makan saat itu selamat dari peristiwa tersebut.

Berdasarkan keterangan dari BPBD Kabupaten Madiun, Wahyudiono merupakan satu-satunya korban jiwa dalam peristiwa ini. Rumah korban yang ambrol, yang juga difungsikan sebagai mushola, terletak di atas plengsengan sungai, sehingga rawan terhadap bencana banjir. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir.

Kejadian ini menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap bencana dan edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada dan siap menghadapi risiko bencana alam di masa mendatang. BPBD Kabupaten Madiun pun menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan segera melaporkan kejadian bencana alam kepada pihak berwenang.

Berikut kronologi kejadian:

  • Sabtu (15/3/2025): Rumah Wahyudiono ambrol diterjang banjir saat ia sedang sholat Maghrib. Ia terseret arus sungai.
  • Minggu (16/3/2025): Pencarian intensif dilakukan oleh tim SAR gabungan.
  • Senin (17/3/2025): Jenazah Wahyudiono ditemukan di Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Blora.
  • Senin malam (17/3/2025): Jenazah dimakamkan setelah dishalatkan di rumah duka.

Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Dagangan. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.