Banjir Melanda Bekasi: Hujan Deras dan Debit Air Tinggi dari Bogor Picu Genangan Luas
Banjir Melanda Bekasi: Hujan Deras dan Debit Air Tinggi dari Bogor Picu Genangan Luas
Kota Bekasi dilanda banjir pada Selasa dini hari, 4 Maret 2025, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dan tingginya debit air kiriman dari Kota Bogor. Genangan air dilaporkan merendam sejumlah wilayah, mengakibatkan dampak signifikan bagi aktivitas warga. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, langsung meninjau lokasi banjir di sepanjang Kali Bekasi, mencatat genangan signifikan di sejumlah titik, termasuk Jalan Mawar, Gang Mawar, dan beberapa wilayah di perbatasan utara kota.
Faktor Penyebab Banjir:
Banjir yang melanda Bekasi diakibatkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menjadi penyebab utama. Namun, faktor penentu lainnya adalah tingginya debit air kiriman dari Bogor. Kondisi Bendung Katulampa yang berada pada status siaga dua mengindikasikan volume air yang sangat tinggi mengalir menuju Bekasi. Situasi ini diperparah oleh kondisi pasang air laut yang memperlambat drainase air. Kondisi ini, menurut Wali Kota, menciptakan akumulasi air yang signifikan dan berujung pada meluasnya genangan.
Upaya Penanganan dan Antisipasi:
Pemerintah Kota Bekasi telah melakukan berbagai upaya untuk menangani dampak banjir dan melakukan antisipasi terhadap potensi banjir susulan. Wali Kota Tri Adhianto telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Pemadam Kebakaran (Damkar), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Satuan Kerja (Satker) di wilayah yang terdampak. Tim gabungan tersebut telah disiagakan untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir jika diperlukan. Selain itu, persiapan logistik dan tempat evakuasi telah dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak.
Beberapa mobil pompa air juga disiagakan di sejumlah titik untuk membantu mempercepat pengurangan genangan air setelah hujan reda. Namun, operasi pemompaan baru dapat dimulai setelah hujan benar-benar berhenti untuk memastikan keamanan dan efektivitas upaya tersebut. Wali Kota menekankan pentingnya menunggu hujan reda sebelum melakukan pemompaan untuk memaksimalkan upaya penanggulangan banjir.
Siklus Banjir dan Antisipasi Ke Depan:
Wali Kota Tri Adhianto mencatat bahwa kondisi banjir saat ini serupa dengan siklus banjir lima tahunan yang terjadi pada tahun 2016 dan 2020. Hal ini menyoroti perlunya antisipasi dan kolaborasi yang lebih intensif dari semua pihak terkait untuk meminimalisir dampak banjir di masa mendatang. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama yang optimal untuk menghadapi potensi banjir berulang di masa depan.
Kesimpulannya, banjir yang melanda Bekasi merupakan hasil kombinasi hujan deras lokal dan debit air tinggi dari Bogor, diperparah oleh pasang air laut. Respon pemerintah daerah yang cepat dan terkoordinasi menjadi kunci dalam penanganan dampak banjir, namun langkah antisipasi jangka panjang untuk mengelola risiko banjir menjadi penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.