Runtuhnya IHSG: Penurunan Tajam 6,12% Picu Penghentian Sementara Perdagangan

Runtuhnya IHSG: Penurunan Tajam 6,12% Picu Penghentian Sementara Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis pada perdagangan sesi I hari Selasa, 18 Maret 2025, dengan persentase penurunan mencapai 6,12% dan menutup sesi di level 6.076. Penurunan tajam ini memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghentikan sementara perdagangan saham selama kurang lebih 30 menit, sebagai mekanisme perlindungan pasar. Pada pukul 11.56 WIB, IHSG telah merosot 395,866 poin dari posisi pembukaannya di 6.458. Rentang pergerakan IHSG sepanjang sesi I cukup volatile, dengan titik tertinggi di 6.465 dan terendah di 6.146.

Penghentian sementara perdagangan dipicu oleh penurunan IHSG yang mencapai 5%, sesuai dengan prosedur standar BEI yang tertuang dalam Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020. Hal ini merupakan langkah antisipatif untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas akibat volatilitas pasar yang ekstrim. Menurut keterangan tertulis dari pihak BEI, perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 11:49:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) tanpa perubahan jadwal perdagangan lainnya. Selama masa penghentian sementara, investor dan pelaku pasar diberi waktu untuk mencermati situasi dan melakukan evaluasi portofolio investasi.

Volume transaksi pada sesi I tercatat cukup tinggi, mencapai 16,61 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,30 triliun dan frekuensi perdagangan sebanyak 893.608 kali. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 67 saham mengalami penguatan, sementara 616 saham melemah, dan 166 saham lainnya stagnan. Kondisi ini menunjukkan dominasi sentimen negatif yang kuat di pasar saham domestik pada sesi I perdagangan tersebut. Penyebab utama dari penurunan tajam ini masih perlu dikaji lebih lanjut, namun sejumlah faktor internal dan eksternal kemungkinan berperan dalam merontokkan kepercayaan investor.

Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari penurunan IHSG yang signifikan ini. Apakah penurunan ini merupakan reaksi terhadap sentimen global, kebijakan ekonomi domestik, atau faktor-faktor lainnya, memerlukan pengamatan dan kajian mendalam. Kejadian ini juga memberikan pelajaran berharga terkait pentingnya mekanisme perlindungan pasar dan bagaimana BEI berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan investor di pasar modal Indonesia. Perkembangan selanjutnya dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan otoritas terkait untuk mengatasi situasi ini akan sangat menentukan arah pasar saham ke depannya.

Data perdagangan sesi I:

  • IHSG Penutupan: 6.076
  • Penurunan: 395.866 poin (6,12%)
  • IHSG Pembukaan: 6.458
  • IHSG Tertinggi: 6.465
  • IHSG Terendah: 6.146
  • Volume Transaksi: 16,61 miliar
  • Nilai Transaksi: Rp 10,30 triliun
  • Frekuensi Transaksi: 893.608 kali
  • Saham Menguat: 67
  • Saham Melemah: 616
  • Saham Stagnan: 166
  • Waktu Penghentian Sementara: 11:19:31 WIB (JATS)
  • Waktu Melanjutkan Perdagangan: 11:49:31 WIB (JATS)