IHSG Anjlok 5 Persen, Bursa Efek Indonesia Terapkan Trading Halt Cegah Kerugian Investor

IHSG Anjlok Tajam, BEI Terapkan Trading Halt

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi signifikan pada perdagangan sesi pertama Selasa, 18 Maret 2025. Penurunan tajam mencapai 5,02 persen atau 325,034 poin, membawa IHSG ke level 6.146,913 pada pukul 11.19 WIB. Data yang diperoleh dari RTI menunjukkan kondisi pasar yang bergejolak, dengan mayoritas saham mengalami pelemahan. Kondisi ini memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengambil langkah tegas guna melindungi kepentingan investor.

Sebagai respon terhadap penurunan drastis dan untuk mencegah potensi kerugian lebih lanjut bagi investor, BEI menerapkan kebijakan trading halt. Kebijakan ini menghentikan sementara aktivitas perdagangan saham. Langkah antisipatif ini bertujuan memberikan ruang bagi pelaku pasar untuk mengevaluasi situasi, menyesuaikan strategi investasi, dan meredam gejolak pasar yang disebabkan oleh fluktuasi harga yang ekstrem. Penghentian sementara perdagangan ini merupakan mekanisme protektif yang umum diterapkan di bursa saham global ketika terjadi pergerakan harga yang sangat volatil dalam waktu singkat.

Detail Pergerakan Pasar:

Data perdagangan menunjukkan gambaran pasar yang negatif. Rinciannya adalah:

  • Saham Melemah: 541 saham mengalami penurunan harga.
  • Saham Menguat: 95 saham mencatat kenaikan harga.
  • Saham Stagnan: 158 saham tidak mengalami perubahan harga yang signifikan.

Volume perdagangan tercatat mencapai 13,5 miliar saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp 8,4 triliun. Besarnya volume perdagangan menunjukkan tingginya aktivitas jual beli yang terjadi sebelum diberlakukannya trading halt. Hal ini mengindikasikan adanya sentimen negatif yang cukup kuat di pasar.

Trading Halt sebagai Mekanisme Perlindungan Investor:

Penerapan trading halt oleh BEI merupakan bukti komitmen otoritas pasar modal dalam melindungi kepentingan investor. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah aksi spekulatif yang dapat memperparah penurunan IHSG dan menimbulkan kerugian lebih besar bagi investor ritel maupun institusional. Dengan memberikan jeda sementara, diharapkan pelaku pasar dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan membuat keputusan investasi yang lebih rasional. BEI akan terus memantau perkembangan situasi pasar dan akan mengumumkan keputusan selanjutnya terkait pembukaan kembali perdagangan saham setelah melakukan evaluasi komprehensif.

BEI senantiasa berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan integritas pasar modal Indonesia. Penerapan trading halt ini merupakan salah satu upaya untuk memastikan terselenggaranya pasar modal yang sehat, transparan, dan adil bagi seluruh pelaku pasar.