Konglomerat Properti Hong Kong, Lee Shau-kee, Tutup Usia di Usia 97 Tahun

Konglomerat Properti Hong Kong, Lee Shau-kee, Tutup Usia di Usia 97 Tahun

Dunia bisnis internasional berduka atas kepergian Lee Shau-kee, konglomerat properti terkemuka asal Hong Kong, yang meninggal dunia pada usia 97 tahun. Kabar duka tersebut disampaikan oleh perusahaan propertinya, Henderson Land Development, pada Selasa, 18 Maret 2025. Meskipun perusahaan tersebut menyatakan Lee dikelilingi keluarga saat menghembuskan nafas terakhir, penyebab kematiannya tidak diungkapkan secara resmi. Kepergian Lee menandai berakhirnya perjalanan panjang seorang tokoh berpengaruh yang telah membentuk lanskap properti Hong Kong dan sekitarnya selama beberapa dekade.

Lee Shau-kee, yang pernah menduduki peringkat sebagai salah satu orang terkaya di Asia bahkan dunia, memulai kariernya jauh dari gemerlap dunia properti. Lahir di Provinsi Guangdong, Tiongkok, ia merantau ke Hong Kong dan memulai bisnis di sektor perdagangan emas dan valuta asing. Namun, jejak langkahnya yang menentukan dimulai ketika ia mendirikan Sun Hung Kai Properties (SHKP) bersama rekan-rekannya pada tahun 1958, yang dengan cepat menjadi pengembang properti terbesar di Hong Kong. Puncak prestasinya terlihat pada tahun 1976, saat ia mendirikan Henderson Land Development, perusahaan properti raksasa yang kini menjadi warisan bisnisnya. Pengabdiannya kepada Henderson Land Development selama lebih dari empat dekade telah menghasilkan sebuah kerajaan bisnis yang membentang luas dan berpengaruh besar di pasar properti global.

Setelah pensiun pada tahun 2019, kendali atas Henderson Land Development diteruskan kepada kedua putranya. Namun, warisan Lee Shau-kee jauh melampaui angka-angka kekayaan yang luar biasa. Pada puncaknya, Forbes mencatat kekayaan bersihnya hampir mencapai US$ 30 miliar, menempatkannya di jajaran orang terkaya di dunia. Prestasinya yang paling gemilang adalah ketika ia dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia pada tahun 1996, sebuah prestasi yang mencerminkan kecerdasan bisnisnya dan keberaniannya dalam mengambil risiko dalam dunia bisnis yang kompetitif.

Namun, dibalik kesuksesan bisnisnya yang fenomenal, Lee Shau-kee dikenal sebagai sosok yang dermawan. Ia telah banyak berkontribusi dalam berbagai program pendidikan dan pengembangan lapangan kerja di Hong Kong. Pengabdiannya terhadap masyarakat diakui melalui penghargaan tertinggi Hong Kong, Medali Bauhinia Agung, yang diterimanya pada tahun 2007. Hal ini membuktikan bahwa kesuksesannya di dunia bisnis tidak melunturkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat.

Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, menyampaikan penghormatan atas kontribusi signifikan Lee Shau-kee terhadap pembangunan ekonomi Hong Kong, mengatakan bahwa Lee adalah seorang pemimpin bisnis dan wirausahawan luar biasa yang telah berkontribusi pada kemakmuran dan stabilitas kota. Pernyataan ini mencerminkan konsensus umum akan peran penting Lee Shau-kee dalam membangun Hong Kong menjadi pusat ekonomi dan bisnis yang penting di Asia.

Kepergian Lee Shau-kee meninggalkan kekosongan besar dalam dunia bisnis dan filantropi Hong Kong. Namun, warisannya – baik dalam bentuk kerajaan bisnisnya yang mengesankan maupun kontribusinya terhadap masyarakat – akan terus dikenang dan menginspirasi generasi penerus.