Purbalingga Targetkan Rekor MURI: 15.000 Peserta Buka Puasa Bersama Tempe Mendoan
Purbalingga Bidik Rekor MURI Lewat Big Iftar Massal
Pemerintah Kabupaten Purbalingga berambisi mencetak sejarah di bulan Ramadan 1444 H. Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, mengungkapkan rencana besar untuk menggelar acara ‘Big Iftar’ pada Sabtu, 22 Maret 2025, dengan target peserta mencapai 15.000 orang. Acara ini bertujuan untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori buka puasa bersama dengan menu tempe mendoan terbanyak. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya sebagai pencapaian prestasi, melainkan juga sebagai strategi efektif untuk mempromosikan kuliner khas Purbalingga ke kancah nasional bahkan internasional. Dimas menekankan pentingnya partisipasi seluruh masyarakat Purbalingga untuk menyukseskan acara bersejarah ini, menjadikan mereka sebagai saksi dan bagian integral dari pencapaian rekor MURI tersebut.
Lebih dari Sekadar Rekor: Penguatan UMKM dan Pariwisata Purbalingga
Big Iftar bukan hanya sekadar upaya pemecahan rekor. Lebih jauh, acara ini diproyeksikan sebagai katalis untuk meningkatkan perekonomian lokal dan pariwisata di Kabupaten Purbalingga. Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah menyiapkan rangkaian acara Ramadan lainnya untuk mendukung tujuan ini. Salah satunya adalah Bazar Ramadan di Taman Kota Usman Janatin yang melibatkan puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bazar ini memberi ruang bagi UMKM lokal untuk memamerkan dan memasarkan produknya, terutama menu takjil, hingga Lebaran tiba. Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM dan menumbuhkan perekonomian di tingkat bawah. Selain bazar, Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga meluncurkan Ramadhan Light Festival, sebuah festival lampu hias yang akan menghiasi kawasan perkotaan Purbalingga mulai tanggal 20 Maret 2025. Sebanyak 250 lampu hias akan dipasang di sekitar Alun-alun Purbalingga hingga Jalan Jendral Soedirman, menambah semarak Ramadan dan daya tarik wisata. Sebagai daya tarik tambahan, festival ini akan dipadukan dengan nonton bareng (Nobar) pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia melalui videotron yang terpasang di Alun-alun Purbalingga. Semua rangkaian acara ini dirancang secara terintegrasi untuk memberikan dampak positif yang signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal Purbalingga.
Harapan Besar Terhadap Dampak Positif
Dimas Prasetyahani berharap, rangkaian acara Ramadan di Purbalingga, khususnya Big Iftar dan upaya pemecahan rekor MURI, akan berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisatawan dan pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan menampilkan kekayaan kuliner lokal seperti tempe mendoan di kancah nasional dan internasional, diharapkan Purbalingga akan lebih dikenal sebagai destinasi wisata kuliner yang menarik. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan seluruh rangkaian acara ini, dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama mewujudkan impian ini. Keberhasilan ini diyakini akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Purbalingga dan sekaligus menjadi bukti nyata dari kekuatan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.