Potensi Sirkuit Ancol Menjadi Sirkuit Permanen Formula E
Potensi Sirkuit Ancol Menjadi Sirkuit Permanen Formula E
Kembalinya balapan Formula E di Jakarta pada 21 Juni 2025 mendatang di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara, kembali memunculkan wacana pengembangan sirkuit semi permanen tersebut menjadi sirkuit permanen. Jakarta E-Prix 2025, yang akan menjadi penyelenggaraan ketiga di lokasi yang sama, membuat pertanyaan akan kelanjutan dan pengembangan infrastruktur pendukung kejuaraan balap mobil listrik ini semakin relevan. Sirkuit Ancol, yang telah sukses menggelar dua seri Jakarta E-Prix sebelumnya (2022 dan 2023), memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer dengan 18 tikungan yang dirancang khusus untuk Formula E.
Advisor Formula E, Irawan Sucahyono, menyatakan bahwa potensi pengembangan Sirkuit Ancol menjadi sirkuit permanen sangatlah memungkinkan. Menurutnya, lokasi sirkuit yang strategis di tengah kota Jakarta menjadi nilai tambah yang signifikan. "Untuk Jakarta, lokasi di Ancol sangat ideal. Sirkuit ini terletak di dalam kota, dan sejauh pengetahuan saya, tidak ada sirkuit lain yang berada di dalam kota sekelasnya. Saat ini statusnya semi permanen, tetapi jika dipermanenkan akan jauh lebih baik," ujar Irawan dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Lebih lanjut, Irawan menjelaskan bahwa Sirkuit Ancol dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Formula E sejak awal pembangunannya. Hal ini membedakannya dengan sirkuit lain yang sering digunakan untuk Formula E, yang umumnya merupakan sirkuit permanen yang dimodifikasi atau bahkan jalan raya yang ditutup sementara. "Sirkuit Ancol dirancang sebagai sirkuit temporer, tetapi merupakan satu-satunya yang dirancang khusus untuk Formula E. Sirkuit lain biasanya menggunakan jalan raya yang dimodifikasi atau sirkuit permanen yang bagian tertentu digunakan untuk Formula E," jelasnya.
Ia menekankan aspek desain yang memperhitungkan karakteristik Formula E, terutama sistem regenerative braking. "Sirkuit Ancol dibangun dari lahan kosong dan didesain khusus untuk Formula E, memperhatikan panjang lintasan dan bentuk tikungan, serta menyesuaikannya dengan kebutuhan sistem regenerative braking," tambah Irawan. Keunggulan desain ini menjadi pertimbangan penting dalam menilai potensi pengembangan menjadi sirkuit permanen yang lebih handal dan berkelanjutan untuk event balap skala internasional di masa mendatang.
Terkait dengan rencana pengembangan lebih lanjut, belum ada keterangan resmi mengenai detail teknis dan studi kelayakan untuk konversi Sirkuit Ancol menjadi sirkuit permanen. Namun, pernyataan positif dari pihak Formula E mengindikasikan adanya peluang nyata bagi peningkatan infrastruktur olahraga otomotif di Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan. Hal ini juga akan meningkatkan daya tarik wisata olahraga dan berpotensi besar untuk mendongkrak perekonomian daerah. Keberadaan sirkuit permanen juga akan memudahkan penyelenggaraan event balap lainnya di masa mendatang, sehingga potensi manfaatnya akan lebih luas.
Wacana ini menjadi sebuah harapan bagi perkembangan otomotif dan pariwisata di Indonesia. Realisi pembangunan sirkuit permanen membutuhkan kajian yang matang, termasuk aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Namun, jika terwujud, Sirkuit Ancol permanen akan menjadi kebanggaan Indonesia dan menjadi daya tarik bagi event balap internasional lainnya di masa depan.