Pemprov Jabar Luncurkan Proyek Strategis Penanggulangan Banjir Jangka Menengah
Pemprov Jabar Luncurkan Proyek Strategis Penanggulangan Banjir Jangka Menengah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengambil langkah besar dalam upaya penanggulangan banjir dengan meluncurkan proyek pembangunan tanggul di sepanjang sempadan sungai di seluruh wilayah provinsi. Langkah ini diumumkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai solusi jangka menengah untuk mengatasi masalah banjir yang berulang setiap musim hujan. Proyek ini merupakan pergeseran strategi dari penanganan darurat bencana menjadi fokus pada pencegahan dan mitigasi. Hal ini disampaikan Dedi Mulyadi setelah melakukan rapat koordinasi dengan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, di Kementerian Pekerjaan Umum pada Senin, 17 Maret 2025.
Dedi Mulyadi menekankan pentingnya peralihan dari respon darurat, seperti penyediaan logistik bantuan, menuju intervensi struktural yang lebih berkelanjutan. "Kita harus beralih dari penanganan tanggap darurat, seperti penyediaan sembako dan selimut, ke fokus rehabilitasi bencana," tegas Dedi dalam keterangan resmi pada Selasa, 18 Maret 2025. Proyek pembangunan tanggul ini akan menjadi kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Kerja sama ini akan mencakup tiga aspek utama: penetapan lokasi pembangunan tanggul, pengadaan lahan, dan pembiayaan proyek yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/Kota.
Tahapan pelaksanaan proyek akan dimulai dengan penetapan lokasi lahan yang akan digunakan untuk pembangunan tanggul. Pembiayaan proyek ini akan melibatkan pembagian tanggung jawab antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan. Gubernur Dedi Mulyadi berharap proyek ini mampu meminimalisir dampak banjir di Jawa Barat, mengingat provinsi ini termasuk wilayah rawan bencana hidrometeorologis. Lebih jauh lagi, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan, karena sungai dan areal pertanian saling berkaitan erat. Keberhasilan proyek ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian, khususnya padi.
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menambahkan bahwa dalam konteks penanggulangan banjir di wilayah Jabodetabek (Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor), Kementerian ATR/BPN akan fokus pada penataan sempadan sungai yang meliputi revitalisasi irigasi, pembangunan tanggul, dan bendungan. "Revitalisasi irigasi dan pembangunan bendungan sangat penting dalam penanggulangan banjir. Semua ini membutuhkan sinkronisasi dan pengadaan lahan. Penetapan lokasi (penlok) akan menjadi langkah awal yang akan dilakukan oleh kepala daerah," jelas Nusron Wahid.
Proyek pembangunan tanggul ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi masalah banjir di Jawa Barat. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan proyek ini dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan produktif bagi masyarakat Jawa Barat.
Langkah-langkah kunci dalam proyek ini meliputi:
- Penetapan lokasi pembangunan tanggul.
- Pengadaan lahan.
- Pembiayaan terintegrasi dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
- Revitalisasi irigasi (khusus Jabodetabek).
- Pembangunan bendungan (khusus Jabodetabek).