Meninggalnya Mat Solar: Sebuah Pengingat akan Bahaya Stroke dan Langkah Pencegahannya
Meninggalnya Mat Solar: Sebuah Pengingat akan Bahaya Stroke dan Langkah Pencegahannya
Kepergian aktor senior Nasrullah, yang dikenal luas sebagai Mat Solar, akibat stroke pada Senin, 17 Maret 2025, menyisakan duka mendalam bagi industri hiburan Indonesia. Kondisinya yang telah berjuang melawan penyakit stroke selama kurang lebih tujuh tahun, hingga akhirnya kehilangan kemampuan berbicara dan penglihatan, menjadi pengingat akan betapa serius dan mematikannya penyakit ini. Lebih dari sekadar duka cita, kepergian Mat Solar seharusnya menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pencegahan stroke. Stroke, bukan sekadar penyakit, melainkan ancaman serius yang dapat melumpuhkan dan bahkan merenggut nyawa.
Memahami Stroke: Ancaman yang Mematikan
Stroke, menurut National Library of Medicine (NLM), adalah sindrom defisit neurologis fokal akut yang ditandai dengan gangguan fungsi pada bagian tubuh tertentu secara tiba-tiba. Gejala yang umum muncul antara lain kelemahan atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki, seringkali hanya pada satu sisi tubuh. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menekankan bahwa stroke merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa. Setiap menit setelah serangan stroke terjadi, jutaan sel otak dapat mati, mengakibatkan disabilitas permanen bahkan kematian. Data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan prevalensi stroke yang mengkhawatirkan di Indonesia, mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Angka ini menempatkan stroke sebagai penyebab utama disabilitas dan kematian nomor dua di dunia, dan di Indonesia sendiri mencapai 11,2 persen dari total disabilitas dan 18,5 persen dari total kematian.
Pencegahan Stroke: Langkah Proaktif untuk Masa Depan yang Sehat
Stroke, meskipun menakutkan, dapat dicegah. Dua penyebab utama stroke adalah stroke iskemik (penyumbatan pembuluh darah di otak) dan stroke hemoragik (pendarahan di otak). Sebagian besar kasus stroke (sekitar 90 persen) disebabkan oleh stroke iskemik. Untungnya, sebagian besar faktor risiko stroke (82-90 persen) dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup. Berikut beberapa langkah kunci yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terkena stroke, dirujuk dari National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), Mayo Clinic, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
- Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, lemak trans, garam, dan kolesterol, serta tinggi serat. Prioritaskan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Pertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam rentang sehat (18,5-25,0) sesuai rekomendasi Kemenkes RI. Obesitas merupakan faktor risiko utama stroke.
- Olahraga Teratur: Lakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu untuk orang dewasa, dan 1 jam per hari untuk anak-anak dan remaja. Olahraga membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah.
- Berhenti Merokok: Merokok meningkatkan risiko stroke secara signifikan, baik untuk perokok aktif maupun pasif. Berhenti merokok adalah langkah penting dalam pencegahan stroke.
- Membatasi Konsumsi Alkohol: Hindari konsumsi alkohol berlebihan. Batasi konsumsi alkohol sesuai rekomendasi kesehatan.
- Mengontrol Kolesterol: Lakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin (minimal 5 tahun sekali) dan atur pola makan untuk mengendalikan kadar kolesterol.
- Mengontrol Tekanan Darah: Pantau dan kendalikan tekanan darah secara rutin. Hipertensi seringkali tanpa gejala, sehingga pemeriksaan berkala sangat penting.
- Mengontrol Diabetes: Jaga kadar gula darah tetap terkontrol melalui pola makan, olahraga, dan pengobatan jika diperlukan.
- Hindari Narkoba: Penggunaan narkoba tertentu dapat meningkatkan risiko stroke.
- Konsumsi Obat Rutin (jika diperlukan): Jika memiliki riwayat stroke atau transient ischemic attack (TIA/stroke ringan), konsultasikan dengan dokter mengenai pengobatan pencegahan.
Dengan memahami penyebab dan faktor risiko stroke serta menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit mematikan ini. Mari jadikan kepergian Mat Solar sebagai pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat untuk masa depan yang lebih baik.