Chef Los Angeles Ciptakan Kue Unik Rasa Chicken Tikka Masala, Picu Perdebatan Kuliner
Chef Los Angeles Ciptakan Kue Unik Rasa Chicken Tikka Masala, Picu Perdebatan Kuliner
Kreativitas seorang chef di Los Angeles, Josh Elkin, baru-baru ini telah menarik perhatian dunia maya. Bukan kreasi kue manis yang ia hadirkan, melainkan sebuah kue gurih dengan cita rasa Chicken Tikka Masala, hidangan ayam khas India yang populer. Elkin, yang mengaku sebagai 'generator makanan random', menciptakan hidangan tak terduga ini dari sisa masakan Chicken Tikka Masala yang dimilikinya. Kue yang diberi nama “Chicken Tikka Masala Cake” ini terdiri dari tiga lapis roti naan yang dipanggang sempurna.
Setiap lapisan roti naan disusun dengan teliti. Lapisan bawah menjadi alas, kemudian dilapisi dengan saus raita yogurt dan mint chutney yang memberikan sentuhan segar. Di atasnya, Elkin menambahkan nasi briyani ayam, menciptakan tekstur dan rasa yang kompleks. Sebagai sentuhan akhir, potongan ayam panggang yang empuk menghiasi bagian atas kue, dihiasi dengan acar bawang sebagai pelengkap cita rasa. Tampilan kue ini cukup meyakinkan, bahkan ketika dipotong, terlihat setiap lapisan yang padat dan terpadu dengan sempurna. Video unggahan Elkin tentang kue inovasinya ini telah ditonton lebih dari 1,4 juta kali, memicu beragam reaksi dari warganet.
Reaksi netizen terhadap kreasi kue Chicken Tikka Masala ini sangat beragam. Beberapa mengapresiasi kreativitas Elkin, sementara yang lain memberikan kritik pedas. Salah satu komentar mengungkapkan analogi dengan kontroversi pasta Italia, menyoroti bagaimana cita rasa autentik suatu masakan dapat dihargai dan dijaga. Komentar lain bahkan mempertanyakan kualitas roti naan yang digunakan, menyarankan agar Elkin memesan makanan India yang lebih baik untuk menghindari sisa makanan yang dianggap kurang berkualitas. Perbedaan pendapat ini menyoroti bagaimana kreativitas kuliner bisa memicu diskusi dan perdebatan yang seru di ranah publik.
Sebelum Elkin, seorang baker lain juga pernah membuat kue dengan isian daging, dilapisi dengan ayam matang, mentimun, dan mayones. Meskipun berbeda bahan dan teknik, kedua kreasi ini memperlihatkan tren baru dalam dunia kuliner, di mana batas-batas antara hidangan manis dan gurih semakin kabur. Baik Elkin maupun baker sebelumnya menunjukkan keberanian bereksperimen dengan bahan-bahan tak biasa, mendorong batasan kreativitas dalam dunia pastry dan menciptakan perdebatan menarik tentang inovasi dan cita rasa.
Elkin sendiri menjelaskan motivasinya, “Masakan India adalah salah satu yang saya sukai. Saya sering memesannya. Saya memanfaatkan sisa makanan (chicken tikka masala) itu menjadi seloyang kue. Jujur saja, setiap orang pasti menginginkan kue dan menyantapnya.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa di balik inovasi yang unik tersebut, terdapat sebuah filosofi sederhana namun efektif, yaitu memaksimalkan sumber daya dan menghadirkan pengalaman kuliner yang tak terduga.
Kreasi kue Chicken Tikka Masala ini bukan hanya sebuah hidangan yang unik, tetapi juga sebuah percobaan yang menonjolkan bagaimana sisa makanan bisa diubah menjadi sajian yang menarik dan mengundang perbincangan. Kreasi ini sekaligus mengangkat isu tentang kreativitas kuliner, penggunaan bahan-bahan tak terduga, serta pentingnya menghargai cita rasa autentik dalam sebuah masakan. Kue unik ini telah membuktikan bahwa dunia kuliner terus berkembang, selalu menghadirkan kejutan dan inovasi yang menantang norma-norma yang sudah ada.