Anjloknya IHSG: Prabowo Singgung Ancaman terhadap Program Makan Bergizi Gratis

Anjloknya IHSG: Prabowo Singgung Ancaman terhadap Program Makan Bergizi Gratis

Penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, yang mencapai lebih dari 6% pada penutupan sesi I perdagangan, telah mengguncang pasar modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa menerapkan trading halt untuk sementara waktu guna meredam gejolak tersebut. Data RTI Business mencatat penurunan signifikan, dengan 616 saham melemah, 166 saham stagnan, dan hanya 67 saham yang menguat pada pukul 11.56 WIB. Sektor-sektor utama juga mengalami penurunan drastis, dengan sektor teknologi mengalami penurunan terbesar hingga 12,46%, diikuti sektor energi (6,24%), bahan baku (9,78%), dan lainnya. Kondisi ini mengingatkan kembali pada pernyataan Presiden Prabowo Subianto akhir Desember 2024 lalu.

Dalam pidato pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah 2024 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Prabowo menyinggung adanya ancaman terhadap program Makan Bergizi Gratis yang digagasnya, yang dikaitkan dengan potensi pelemahan IHSG. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks kritik dan pandangan sebelah mata terhadap program-program pemerintahannya. Prabowo menanggapi ancaman tersebut dengan santai, menekankan bahwa tidak semua orang Indonesia memiliki saham, sehingga dampak penurunan IHSG tidak dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Lebih lanjut, Prabowo menggambarkan pasar saham sebagai aktivitas yang berisiko tinggi, menyerupai judi, di mana investor kecil cenderung mengalami kerugian, sementara keuntungan besar lebih banyak dinikmati oleh bandar besar. Analogi ini disampaikan untuk meredam kekhawatiran atas dampak potensial dari programnya terhadap pasar saham. Dalam nada berkelakar, Prabowo bahkan menyinggung beberapa pejabat, termasuk Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Fahri Hamzah dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, yang secara tidak langsung diasosiasikan dengan aktivitas di pasar saham. Pernyataan tersebut bertujuan untuk mencairkan suasana dan sekaligus menyoroti disproporsionalitas dampak penurunan IHSG bagi berbagai kelompok masyarakat.

Peristiwa penurunan IHSG yang tajam ini membuka kembali diskusi mengenai hubungan antara kebijakan pemerintah, program sosial, dan dampaknya terhadap pasar modal. Perlu kajian lebih lanjut untuk menganalisis korelasi antara program-program pemerintah dengan fluktuasi IHSG, dan bagaimana dampaknya dapat diantisipasi dan dimitigasi. Pernyataan Prabowo sendiri bisa diinterpretasikan sebagai upaya untuk mengurangi kekhawatiran publik dan menjelaskan perspektifnya terkait dampak program pemerintahannya terhadap perekonomian nasional, khususnya bagi masyarakat luas yang tidak terdampak langsung oleh gejolak pasar saham.

Berikut rincian penurunan sektor saham pada sesi I:

  • Teknologi: 12,46%
  • Energi: 6,24%
  • Keuangan: 3,86%
  • Kesehatan: 3,75%
  • Infrastruktur: 5,01%
  • Transportasi: 3,38%
  • Bahan Baku: 9,78%
  • Industri: 2,90%
  • Cyclical: 5,24%
  • Properti: 5,30%
  • Non-Cyclical: 3,87%