Wamen Investasi Yakin IHSG yang Ambruk Tak Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

IHSG Anjlok 6%, Wamen Investasi Tegaskan Tak Pengaruhi Iklim Investasi

Penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 6,12% pada Selasa (18/3/2025), hingga menyentuh angka 6.076, mengakibatkan suspensi sementara perdagangan sesi I. Namun, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, meyakinkan bahwa peristiwa ini tidak akan berdampak signifikan terhadap iklim investasi di Indonesia. Dalam keterangannya di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Jakarta, beliau menekankan bahwa fluktuasi pasar merupakan hal yang lumrah terjadi.

"Pasar saham itu berbasis kepercayaan (trust), bagaimana investor memandang kinerja pemerintah," ujar Todotua. Beliau menjelaskan bahwa pemerintah akan fokus pada upaya peningkatan kepercayaan investor melalui eksekusi yang efektif dan percepatan investasi. Menurutnya, penurunan IHSG merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, termasuk dinamika pasar global yang senantiasa berubah.

Pemerintah Fokus Percepatan Investasi dan Hilirisasi

Menanggapi kekhawatiran akan dampak negatif terhadap iklim investasi, Wamen Investasi menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk tetap fokus pada program percepatan investasi dan hilirisasi. Kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) diyakini akan mempercepat realisasi investasi sesuai target. Pemerintah, kata Todotua, akan secara konsisten merencanakan, mengeksekusi, dan melakukan percepatan dalam berbagai program, khususnya di sektor investasi dan hilirisasi.

"Kita akan fokus pada realisasi investasi, termasuk investasi di sektor hilirisasi. Dengan adanya Danantara, kita berharap percepatan investasi dapat terlaksana sesuai target," tegas Todotua.

Potensi Indonesia Tetap Kuat

Todotua optimistis bahwa potensi ekonomi Indonesia tetap besar dan mampu mengatasi dampak negatif dari fluktuasi IHSG. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, pasar domestik yang luas, dan posisi strategis di kancah global. Keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini bergantung pada konsistensi pemerintah dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan.

"Indonesia memiliki sumber daya yang memadai, potensi pasar yang besar, dan posisi strategis di level global. Yang terpenting adalah konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program-program yang telah dicanangkan," tutup Todotua.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi IHSG:

  • Faktor internal (kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi domestik)
  • Faktor eksternal (gejolak ekonomi global, kondisi geopolitik)
  • Kepercayaan investor
  • Kondisi pasar global

Pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kepercayaan investor dan menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.