Konglomerat Properti Hong Kong, Lee Shau-kee, Tutup Usia; Warisan Bisnisnya yang Mengesankan

Konglomerat Properti Hong Kong, Lee Shau-kee, Meninggal Dunia di Usia 97 Tahun

Lee Shau-kee, sosok berpengaruh di dunia properti Hong Kong dan dikenal sebagai salah satu taipan terkaya di Asia, telah meninggal dunia pada usia 97 tahun. Kabar duka ini mengakhiri perjalanan hidup seorang wirausahawan ulung yang berhasil membangun kerajaan bisnisnya dari nol hingga menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Keberhasilannya dalam merintis dan mengembangkan bisnis properti di Hong Kong dan Tiongkok daratan menjadikannya ikon di sektor real estat dan inspirasi bagi banyak pebisnis. Perjalanan hidupnya, dari keluarga miskin hingga mencapai puncak kesuksesan, menjadi bukti nyata akan kegigihan dan visi bisnis yang luar biasa.

Dari Kemiskinan Hingga Puncak Kesuksesan

Lahir di Shunde, Provinsi Guangdong, Tiongkok pada 29 Januari 1928, Lee Shau-kee menghabiskan masa kecilnya dalam kondisi ekonomi yang sulit. Keluarganya menghadapi kesulitan ekonomi, termasuk akses terbatas terhadap pendidikan dan kebutuhan dasar. Kondisi ini berubah drastis ketika keluarganya bermigrasi ke Hong Kong pada tahun 1937 untuk menghindari dampak Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Di Hong Kong, Lee Shau-kee menunjukkan minat dan bakat di bidang bisnis sejak usia muda. Pengalaman keras selama masa perang justru menjadi pendorong kuat baginya untuk mencapai kesuksesan.

Jejak Karier yang Cemerlang

Setelah dewasa, Lee Shau-kee memulai kariernya di perusahaan perdagangan valuta asing dan emas. Selain bekerja keras, ia secara aktif membangun jaringan pertemanan dan belajar bahasa Inggris secara otodidak. Melihat potensi besar di sektor properti, ia beralih ke bidang real estat pada tahun 1958. Keputusan ini terbukti sangat tepat, karena ia berhasil meraih keuntungan besar dari investasi pertamanya di bidang ini.

Bersama Kwok Tak-Seng, Lee Shau-kee mendirikan Sun Hung Kai Properties Ltd., yang kemudian berkembang menjadi perusahaan properti terkemuka di Hong Kong. Keberhasilannya semakin menanjak seiring dengan pertumbuhan ekonomi Hong Kong sebagai pusat perdagangan internasional. Kenaikan tajam harga properti di Hong Kong pada masa itu turut mendorong kekayaan Lee Shau-kee hingga mencapai miliaran dolar.

Meskipun meraih kesuksesan besar bersama Sun Hung Kai Properties, Lee Shau-kee kemudian mendirikan perusahaan sendiri, Henderson Land Development, setelah perbedaan pendapat dengan mitranya. Henderson Land Development pun tumbuh menjadi perusahaan properti raksasa, memperluas portofolionya ke berbagai sektor bisnis lainnya, termasuk hotel, pariwisata, utilitas publik, dan layanan kesehatan. Keberhasilannya dalam diversifikasi bisnis semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu taipan terkemuka di Asia.

Ketajamannya dalam berinvestasi di pasar saham juga membuatnya mendapatkan julukan “Warren Buffett dari Hong Kong” dan “Dewa Saham Asia.” Pada tahun 2019, di usia 91 tahun, Lee Shau-kee menyerahkan jabatan Chairman di Henderson Land kepada putra-putranya, Peter dan Martin Lee.

Warisan Kekayaan dan Nasihat Bijak

Lee Shau-kee meninggalkan warisan kekayaan yang luar biasa. Berdasarkan data Forbes, kekayaannya mencapai US$ 27,6 miliar pada 14 Januari 2025, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-63 di dunia dan orang terkaya kedua di Hong Kong pada tahun 2024. Lebih dari itu, ia dikenal sebagai orang terkaya nomor satu di dunia khusus di bidang properti.

Selain kesuksesan finansial, Lee Shau-kee juga dikenal dengan nasihat investasi yang bijak. Ia menekankan pentingnya menginvestasikan uang dan tidak hanya menyimpannya di bank. Pesannya yang terkenal, “Gunakan uang Anda untuk menghasilkan uang. Simpan ‘ember emas pertama’ Anda atau kekayaan kecil tetapi kemudian gunakan untuk investasi. Jangan hanya memarkir uang di bank,” menjadi warisan berharga bagi generasi penerus.

Kehidupan dan karier Lee Shau-kee menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisah suksesnya dari kemiskinan hingga menjadi salah satu taipan properti terkaya di dunia merupakan bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan visi yang tajam dapat menghasilkan pencapaian luar biasa.