Pembongkaran Hibisc Fantasy Hampir Rampung, Satpol PP Jabar Hadapi Kendala Teknis dan Negosiasi
Pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak Hampir Usai, Satu Wahana Tersisa
Proses pembongkaran wahana rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab banjir bandang beberapa waktu lalu, telah mencapai tahap akhir. Hingga Selasa (18/3/2025), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Barat telah berhasil membongkar 49 dari 50 wahana permainan yang ada di lokasi tersebut. Keberhasilan ini menandai hampir selesainya operasi besar-besaran yang bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Hanya satu wahana yang masih dalam proses pembongkaran.
Meskipun mayoritas wahana telah dibongkar, proses tersebut tidak berjalan tanpa kendala. Pihak pengelola, PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), sempat mengajukan keberatan dan permohonan penundaan pembongkaran. Keberatan tersebut didasari oleh kekhawatiran akan kerusakan lahan akibat mobilisasi alat berat, serta tuntutan ganti rugi. Hal ini sempat menghambat proses pembongkaran beberapa wahana, termasuk Corasel Kuda, Palu Pendulum, Flying Tower, Bianglala, Kora-kora, Mega Disco, dan Turbo Drop yang progres pembongkarannya masih di bawah 50 persen pada pertengahan proses.
Kendala Logistik dan Upaya Mitigasi Risiko
Selain kendala negosiasi dengan pihak pengelola, Satpol PP Jabar juga menghadapi tantangan logistik. Pengangkutan material hasil pembongkaran membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang. Proses pembuangan material ke tempat pembuangan akhir (TPA) sempat terhambat, sehingga sebanyak 28 kali pengangkutan baru dapat dilakukan pada Senin (17/3/2025). Hal ini disebabkan oleh persiapan lokasi TPA baru. Untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas akibat material yang tercecer, Satpol PP Jabar bekerja sama dengan Damkar Kabupaten Bogor melakukan pembersihan jalan secara rutin dengan menggunakan alat sekop dan penyemprotan air.
Adapun dua wahana yang telah rampung dibongkar adalah Mini Corasel dan Airplane. Sementara itu, wahana Octopus Ontang-Anting, Rainbow Slide, dan bangunan musala telah mencapai tingkat pembongkaran di atas 90 persen. Proses pembongkaran Bianglala, yang melibatkan penggunaan crane besar, diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proses pembongkaran wahana terakhir.
Kepala Satpol PP Jawa Barat, Ade Afriandi, menyatakan bahwa meskipun menghadapi sejumlah kendala, pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan pembongkaran Hibisc Fantasy secara tuntas. Proses pembongkaran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari bangunan ilegal yang berpotensi menimbulkan bencana.
Berikut rincian progres pembongkaran wahana Hibisc Fantasy per 17 Maret 2025:
- Selesai Dibongkar (100%): Mini Corasel, Airplane
- >90% Selesai: Octopus Ontang-Anting, Rainbow Slide, Mushola
- <50% Selesai: Corasel Kuda, Palu Pendulum, Flying Tower, Bianglala, Kora-kora, Mega Disco, Turbo Drop
- Satu wahana masih dalam proses pembongkaran
Proses pembongkaran ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi pengelola wisata untuk selalu memperhatikan aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan dalam menjalankan usahanya.