Normalisasi Sungai: Harapan Warga Pejaten Timur Atasi Banjir Musiman
Normalisasi Sungai: Harapan Warga Pejaten Timur Atasi Banjir Musiman
Banjir yang kerap melanda kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah menjadi permasalahan yang tak asing bagi warga setempat. Kejadian rutin tahunan ini, meskipun telah menjadi kebiasaan, tetap menimbulkan keresahan dan kerugian bagi masyarakat. Ketua RT 17/RW 7, Alam, menggambarkan realita tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan di musim hujan. "Banjir di sini sudah seperti agenda tahunan," ujarnya saat ditemui di lokasi pada Selasa (18/3/2025). Warga telah terbiasa memantau perkembangan cuaca dan ketinggian air di wilayah hulu, seperti Katulampa dan Depok, sebagai indikator potensi banjir di daerah mereka. Antisipasi ini telah menjadi rutinitas, mulai dari memonitor informasi terkini melalui internet hingga mengevakuasi kendaraan bermotor ke tempat yang lebih tinggi.
Tingkat kewaspadaan warga meningkat drastis ketika status siaga banjir mencapai level 1. Pada kejadian banjir awal Maret lalu, ketinggian air bahkan mencapai lebih dari 3 meter, merendam atap rumah warga. Alam menceritakan pengalamannya, "Ketika siaga 3 sudah terlihat, saya langsung mengevakuasi mobil ke Stasiun Pasar Minggu. Motor juga dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi. Meskipun air masih di jalan, saya sudah mulai memindahkan barang-barang ke lantai dua sejak jam 1 siang." Pengalaman ini menggambarkan kesiapsiagaan warga yang telah terlatih menghadapi banjir, tetapi juga menunjukkan betapa besar dampak negatif yang mereka alami. Mereka harus berjuang menghadapi ancaman banjir yang mengancam keselamatan dan harta benda mereka setiap musim hujan tiba.
Sikap proaktif warga ini tercermin dari dukungan penuh mereka terhadap rencana pemerintah untuk melakukan normalisasi sungai. Alam mengungkapkan harapannya, "Saya mendukung rencana normalisasi sungai. Semoga ini bisa benar-benar terlaksana dan warga tidak lagi kebanjiran terus menerus." Dukungan ini menunjukkan betapa besar keinginan warga Pejaten Timur untuk mendapatkan solusi permanen atas permasalahan banjir yang telah berulang kali mereka hadapi. Normalisasi sungai diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan tersebut. Pemerintah pun diharapkan dapat segera merealisasikan rencana ini sebagai bentuk nyata perhatian terhadap kesulitan warga.
Langkah antisipatif warga Pejaten Timur, yang telah terbiasa menghadapi banjir musiman, menunjukkan tingkat adaptasi dan resiliensi yang tinggi. Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk menunda solusi permanen. Normalisasi sungai menjadi harapan nyata bagi mereka untuk keluar dari siklus banjir yang telah berlangsung lama. Perlu adanya komitmen kuat dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan rencana normalisasi sungai dapat terlaksana secara efektif dan berkelanjutan, sehingga warga Pejaten Timur dapat hidup dengan lebih tenang dan aman dari ancaman banjir.