Penurunan IHSG Signifikan: BEI Ungkap Peran Faktor Global dan Sentimen Investor

Penurunan IHSG Signifikan: BEI Ungkap Peran Faktor Global dan Sentimen Investor

Penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 18 Maret 2025, telah memicu perhatian berbagai pihak. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan penjelasan resmi terkait koreksi signifikan tersebut, menekankan peran faktor global dan sentimen investor sebagai penyebab utama. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers di Gedung BEI, menyatakan bahwa penurunan IHSG telah terlihat sejak pekan sebelumnya, dan hal ini merupakan respon yang wajar terhadap beberapa isu global yang sedang berkembang.

Rachman menambahkan bahwa pelaku pasar modal menunjukkan sikap wait and see, cenderung menunggu dan mengamati perkembangan situasi sebelum mengambil langkah investasi. Kondisi ini, menurutnya, turut dipengaruhi oleh sentimen negatif dari pasar internasional. Pernyataan terbaru dari Donald Trump, misalnya, disebut turut memberikan dampak negatif terhadap pergerakan IHSG. Meskipun kinerja fundamental emiten dalam negeri terpantau baik, tercermin dari laporan keuangan tahun buku 2024 yang umumnya lebih baik daripada tahun 2023, namun sentimen dan persepsi investor tetap menjadi faktor penentu utama pergerakan IHSG. Dengan demikian, penurunan IHSG bukan semata-mata karena faktor domestik, melainkan akumulasi berbagai faktor, termasuk yang berasal dari luar negeri.

Sebagai respons atas penurunan IHSG yang mencapai lebih dari 5 persen, BEI sempat memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham (trading halt) pada pukul 11.19 WIB. Namun, perdagangan dibuka kembali pada pukul 13.40 WIB. Pada pukul 15.03 WIB, IHSG tercatat berada di level 6.224,93, mengalami penurunan 3,82 persen atau 247,01 poin. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 15,92 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 23,30 miliar saham. Kapitalisasi pasar pun tercatat turun menjadi Rp 10.627,71 triliun.

Lebih lanjut, Rachman menjelaskan bahwa kondisi ini menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif terhadap pasar modal, yang dipengaruhi oleh beragam faktor internal dan eksternal. BEI, menurutnya, terus memantau situasi dan berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar serta melindungi kepentingan investor. Pihaknya mengimbau para investor untuk tetap berhati-hati dan melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. BEI juga akan terus berupaya meningkatkan transparansi dan memberikan informasi yang akurat kepada publik guna menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

Kesimpulannya, penurunan signifikan IHSG bukan hanya disebabkan oleh faktor domestik semata. Pengaruh sentimen global, sikap wait and see investor, dan pernyataan dari tokoh-tokoh internasional turut memberikan andil besar terhadap koreksi pasar yang terjadi. Peran fundamental emiten yang baik menjadi kontras dengan persepsi dan sentimen negatif yang mendominasi pasar.