Ular Piton Empat Meter Muncul di Pemukiman Warga Jambi Akibat Banjir Sungai Batanghari

Ular Piton Empat Meter Muncul di Pemukiman Warga Jambi Akibat Banjir Sungai Batanghari

Banjir yang melanda Kota Jambi akibat meluapnya Sungai Batanghari dalam dua pekan terakhir telah memaksa sejumlah satwa liar, termasuk ular, untuk mencari perlindungan di pemukiman warga. Peristiwa ini mengakibatkan kepanikan dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Salah satu kejadian yang menonjol adalah ditemukannya seekor ular piton sanca dengan panjang sekitar empat meter di rumah warga RT 21, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura. Ular tersebut, menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, Mustari Affandi, ditemukan telah memangsa hewan lain sebelum akhirnya dievakuasi oleh tim Damkartan dalam waktu kurang lebih setengah jam pada Selasa (18/3/2025).

"Kejadian ini menjadi bukti nyata dampak banjir yang tak hanya merendam rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengancam keselamatan warga," terang Mustari Affandi dalam keterangan persnya. Ia menjelaskan bahwa tingginya permukaan air Sungai Batanghari mendorong berbagai reptil, khususnya ular, untuk mencari tempat kering dan sumber makanan di sekitar pemukiman. Kondisi lingkungan yang tergenang air dan dipenuhi lumpur menjadi habitat sementara yang terpaksa dihuni satwa liar tersebut.

Lebih lanjut, Mustari Affandi mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman satwa liar. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, meskipun dalam kondisi banjir. Sampah yang menumpuk dapat menjadi tempat persembunyian bagi hewan melata dan meningkatkan risiko kontak dengan manusia.

Selain imbauan kewaspadaan, Damkartan Kota Jambi juga menyediakan jalur komunikasi bagi warga yang membutuhkan bantuan evakuasi hewan liar atau menghadapi situasi darurat lainnya yang berkaitan dengan banjir. Masyarakat dapat menghubungi layanan WhatsApp Damkartan Kota Jambi di nomor 0811-7113-113 atau melalui call center 112. Respon cepat dan efektif dari pihak berwenang sangat krusial dalam meminimalisir dampak negatif dari interaksi antara manusia dan satwa liar akibat banjir.

Dampak meluapnya Sungai Batanghari telah menimbulkan serangkaian masalah, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga ancaman keselamatan warga. Kejadian ular piton yang memasuki pemukiman menjadi pengingat akan pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana secara komprehensif. Upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti banjir dan dampaknya terhadap kehidupan sosial dan lingkungan.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Pentingnya kewaspadaan warga terhadap hewan liar di daerah rawan banjir.
  • Peran Damkartan Kota Jambi dalam evakuasi hewan liar dan penanganan darurat banjir.
  • Imbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama di daerah yang terdampak banjir.
  • Saluran komunikasi yang tersedia untuk meminta bantuan evakuasi atau informasi terkait banjir.
  • Dampak banjir terhadap kehidupan sosial dan lingkungan.

Kejadian ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan dampaknya, termasuk program edukasi dan pelatihan bagi masyarakat dalam menghadapi situasi serupa di masa mendatang.