Jejak Sejarah dalam Setiap Gigitan: Lima Legenda Bakery di Kota Solo
Jejak Sejarah dalam Setiap Gigitan: Lima Legenda Bakery di Kota Solo
Kota Solo, dengan pesona budayanya yang kaya, tak hanya menawarkan keindahan candi dan keraton. Di balik hiruk-pikuk kehidupan modern, kota ini menyimpan harta kuliner berupa deretan bakery legendaris yang telah melewati ujian waktu. Generasi demi generasi, mereka menjaga resep-resep turun temurun, menghadirkan cita rasa klasik yang sulit dilupakan. Keberadaan bakery-bakery ini menjadi bukti nyata sejarah kuliner Solo yang tak ternilai harganya, sekaligus menjadi destinasi wajib bagi para penikmat kue dan roti. Aroma roti yang hangat dan manis seolah bercerita tentang masa lalu, mengajak kita untuk menyelami perjalanan panjang warisan kuliner Kota Bengawan.
Berikut lima bakery legendaris di Solo yang patut dikunjungi, masing-masing menyimpan kisah dan keunikan tersendiri:
-
Toko Roti Orion (Sejak 1932): Berdiri sejak era kolonial, Toko Roti Orion merupakan saksi bisu perkembangan Kota Solo. Didirikan oleh pasangan Njoo Hong Yauw dan Tjan Giok Nino, bakery ini menawarkan beragam roti dan kue, di antaranya roti Mandarijn yang mirip kue lapis Surabaya namun hanya dua lapis. Aneka kue kering seperti lidah kucing, kastengel, dan nastar juga menjadi pilihan favorit. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp 13.000-an.
-
Roti Luwes (Sejak 1962): Berlokasi di Jalan Surya No. 125, Jebres, Solo, Roti Luwes menjadi tujuan favorit bagi pemburu oleh-oleh. Beragam pilihan roti manis, roti gurih, puff pastry, pie, hingga aneka bolu tersedia di sini. Keunggulannya terletak pada harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 4.000 untuk roti smeer meysis, membuatnya sangat ramah di kantong.
-
Toko Roti Prestasi (Masa Berdiri Tidak Diketahui): Meskipun usia pastinya tak tercatat, Toko Roti Prestasi di Jalan Gatot Subroto No. 229, Solo, telah lama menjadi primadona di kota ini. Ragam roti yang ditawarkan, mulai dari roti sisir, roti tawar, roti gandum, hingga aneka kue ulang tahun, menjadikan tempat ini tujuan yang tepat untuk berbagai kebutuhan. Harga yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari Rp 5.000.
-
Roti Ganep (Sejak 1881): Dinobatkan sebagai bakery tertua di Solo, Roti Ganep yang didirikan oleh Tjang Tiang San dan Auw Like Nio pada tahun 1881, masih eksis hingga generasi ke-5. Roti kecik, sebuah roti kering, menjadi andalan mereka. Selain itu, beragam pilihan lainnya seperti smeer kering, kue garut, roti santen, dan bolu juga tersedia. Kisaran harga roti di sini berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 30.000-an.
-
Roti Babah Setoe (Sejak 1882): Bakery legendaris lainnya, Roti Babah Setoe di Jalan Adi Sucipto No. 44, Laweyan, Solo, hanya selisih satu tahun lebih muda dari Roti Ganep. Berdiri sejak 1882, bakery ini menyajikan puluhan jenis roti, dengan roti semir krim mocca menjadi favorit. Harga yang ditawarkan juga terjangkau, mulai dari Rp 6.000-an.
Kelima bakery ini bukan sekadar tempat berjualan roti dan kue. Mereka adalah warisan budaya kuliner Solo, yang menjaga cita rasa dan tradisi dari generasi ke generasi. Mengunjungi tempat-tempat ini adalah seperti melakukan perjalanan waktu, menikmati kelembutan roti sambil menikmati kisah panjang sejarah kuliner Kota Solo.